Jakarta (ANTARA News) - Beberapa taman kanak-kanak di  provinsi Shanxi di China,  menarik bayaran  1.200 yuan kepada para orangtua untuk jjasa meramal masa depan anak-anak tersebut lewat telapak tangan (rajah).

Rajah tangan ini diklaim dapat memprediksi tingkat intelejensi dan potensi para balita, sebagaimana yang dikutip Xinhua dan diberitakan oleh Reuters.

Para orang tua pun berbondong-bondong mengunjungi taman kanak-kanak di  provinsi utara China tersebut dan membawa serta anak-anak mereka untuk diramal. Ramalan ini dirancang untuk balita di atas usia tiga bulan.

Menurut Shanxi Daomeng Culture Communication Co, perusahaan yang merancang tes rajah tangan tersebut, pembacaan garis tangan atau rajah tangan dapat mengukur kecerdasan bawaan serta potensi yang anak-anak miliki, sebagaimana yang dilaporkan oleh Xinhua dan diberitakan Reuters.

Di China yang dikuasai Partai Komunis,  kebijakan satu-anak telah membuat para orangtua menekankan dan mengedepankan pendidikan bagi anak-anak dengan harapan keturunan mereka akan menyokong orang tua  saat renta.

Beberapa ahli  menolak gagasan teknologi rajah tangan ini.

"Teknologi ini masih belum terbukti," kata seorang ahli pediatri yang dikutip Xinhua.

Meramal, termasuk rajah tangan adalah tradisi China yang sudah berakar, namun para pemimpin China menganggapnya sebagai takhyul serta tidak menyukai dan menghukum mereka yang berpraktik rajah tangan. 

Banyak orang, termasuk pejabat pemerintahan, mencari juru ramal untuk membantu mereka dalam keuangan, karir dan persoalan pribadi. Banyak pasangan China datang kepada peramal untuk merencanakan waktu yang tepat untuk melahirkan anak sesuai dengan penanggalan tradisional China. (M048)



Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012