Cianjur (ANTARA) - Keluarga Pekerja Migran Indonesia asal Cianjur, Jawa Barat, bersurat ke Presiden RI agar membantu mengungkap kasus terbunuhnya Evi Noviyanti yang sejak dua tahun lalu tidak ada kejelasan penanganan kasusnya di Saudi Arabia.

Orang tua pekerja migran asal Cianjur, Ai Rukiah (59) di Cianjur Senin, mengatakan surat permohonan bantuan dari Presiden Joko Widodo itu, sudah dikirimkan melalui kantor Pos Indonesia Cabang Cianjur agar kasus dugaan pembunuhan terhadap anaknya segera terungkap.

"Kami mengirim surat ke Presiden agar ada kejelasan pengungkapan kasus Evi yang sejak dua tahun lalu tidak ada titik terang. Evi ditemukan sudah tidak bernyawa di area parkir rumah Sakit Al Kahfi Riyadh tanggal 26 Maret 2020 dengan dugaan dibunuh," katanya.

Bahkan selama itu, pihak keluarga sudah mengirimkan berbagai dokumen yang dibutuhkan KBRI, namun kelanjutan dari kasus tersebut tidak pernah sampai ke pihak keluarga. Pihak keluarga berharap kasusnya dapat segera terungkap dan pelaku dijatuhi hukuman setimpal.

Baca juga: Indonesia dan Arab Saudi percepat penyelesaian MoU penempatan PMI

Baca juga: Polres Sukabumi menangkap empat pelaku jaringan perdagangan 13 wanita


"Saya memohon Presiden Joko Widodo, dapat membantu keluarga agar kasus terbunuhnya anak kami dapat terungkap secepatnya. Untuk membantu selama ini, kami berkoordinasi dengan Astakira Cianjur," katanya.

Ketua DPC Astakira Cianjur, Ali Hildan Hildan, mengatakan untuk mengungkap kasus terbunuhnya pekerja migran asal Cianjur itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BNP2TKI dan KBRI di Saudi Arabia karena korban meninggal diduga dibunuh dan tubuhnya dibuang di halaman parkir rumah sakit di Riyadh.

"Selama dua tahun, kami dan keluarga belum mendapat informasi sudah sampai mana perkembangan kasusnya. Sehingga pihak keluarga berkirim surat ke Presiden RI untuk membantu mendapatkan kejelasan. Harapan kami presiden dapat membantu keinginan keluarga," katanya.

Ia menambahkan, untuk mencari informasi dari berbagai pihak termasuk KBRI di Saudi Arabia, selama ini kerap dilakukan, namun jawaban dari pejabat berwenang belum bisa memastikan apakah sudah ditangani atau tidak berjalan-nya kasus tersebut.*

Baca juga: Indonesia dan Arab Saudi bahas skema penempatan dan perlindungan PMI

Baca juga: Muhaimin jalin silaturahmi dengan PMI di Arab Saudi

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022