...tapi kalau kita di lokasi destinasi terus minum kopinya adalah kopi yang digunting bukan yang digiling, ini beda pengalamannya.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengajak wisatawan Nusantara (wisnus) membeli kopi buatan destinasi daerah tujuan wisata.

“Jika kita berkunjung ke suatu daerah, kita selayaknya membawa pengalaman dan kenangan yang indah. Pengalaman dan kenangan yang indah itu bisa dikaitkan seperti kopi, tapi kalau kita di lokasi destinasi terus minum kopinya adalah kopi yang digunting bukan yang digiling, ini beda pengalamannya,” ujar dia dalam Weekly Press Briefing yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin.

Bagi dia, wisatawan yang membeli kopi di berbagai destinasi lokal bakal membantu petani, roaster, dan para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) mengingat proses pembibitan hingga produksi melibatkan sejumlah pihak tersebut.

Baca juga: Sandi: AVPN Conference 2022 kegiatan MICE non-pemerintah terbesar

Menurut Menparekraf, sub sektor kuliner mulai dari kopi hingga makanan di tempat wisata daerah seharusnya menjadi daya tarik bagi wisatawan mengingat ekosistem pariwisata sangat berkesinambungan dengan sektor ekonomi kreatif.

“Di Jakarta beli kopi enggak mikir (buat keluarkan biaya), tapi begitu nyampe di destinasi wisata (daerah lainnya) kok nawar-nawar,” ungkapnya.

Baca juga: Seribuan cangkir kopi Jabar dinikmati penggemar kopi di Italia

Selain membeli produk kuliner di destinasi wisata, wisatawan diajak membeli fesyen-fesyen daerah tujuan wisata dan berpakaian sesuai budaya serta kearifan setempat. Pelaku ekraf perlu pula menciptakan berbagai produk fesyen yang nyaman dan sesuai masyarakat lokal.

“Ngopi-nya ngopi lokal, makannya juga makanan lokal. Mungkin 1-2 hari boleh dikombinasikan dengan makanan lainnya, tapi paling tidak ada pengalaman mencoba produk-produk ekonomi kreatif lokal,” kata Sandiaga.

Dengan demikian, ia mengharapkan banyak permintaan dari para wisatawan terhadap berbagai produk lokal di daerah.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022