yang melahirkan ditangani langsung oleh dokter
Jakarta (ANTARA) - Direktur Keamanan dan Ketertiban Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham Abdul Aris mengatakan lapas-lapas telah menyelenggarakan banyak kegiatan pembinaan keterampilan kepada warga binaan perempuan.

"Ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan dari pagi sampai sore, beberapa kegiatan seperti seni, tata boga, menjahit, kegiatan kerajinan, dan hal-hal lain," kata Abdul dalam webinar bertajuk "Penyiksaan Seksual Tindak Pidana dalam UU TPKS", yang diikuti di Jakarta, Senin.

Terkait warga binaan perempuan yang hamil dan melahirkan, lapas menyediakan tenaga medis yang membantu proses kelahiran.

"Di lapas perempuan ini, yang melahirkan ditangani langsung oleh dokter di situ bersama dengan tenaga kesehatan," katanya.

Baca juga: Gulkarmat Jaktim cek sistem keselamatan Lapas Perempuan Pondok Bambu
Baca juga: Polwan bersama Lapas Perempuan Mataram gelar razia warga binaan

Begitu juga untuk bayi yang baru dilahirkan dapat dirawat di dalam lapas bersama ibunya hingga memasuki usia 2 tahun.

"Di Malang, ada dua bayi yang masih dititipkan di dalam lapas bersama ibunya sampai umur yang bersangkutan mencapai 2 tahun," katanya.

Selain itu juga diberikan tambahan asupan gizi bagi ibu-ibu setelah melahirkan.

Ditjen Pemasyarakatan menjamin akan terus berupaya mencegah segala perbuatan buruk terjadi di lapas dengan mengingatkan petugas lapas untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga binaan.

Meskipun demikian, kurangnya petugas lapas jika dibandingkan dengan jumlah warga binaan seringkali menyebabkan berbagai permasalahan.

"Seperti di Lapas Cipinang, hanya 30 orang sekali jaga mengawasi 4.000. Bagaimana beratnya," katanya.

Abdul menambahkan permasalahan di lapas tidak hanya keamanan saja, namun juga masalah lain seperti ketersediaan air bersih, kebersihan, sanitasi dan limbah.

Baca juga: 76 napi Lapas Perempuan Semarang bakal ajukan grasi dan PK

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022