Jakarta (ANTARA) - Gregoria Mariska Tunjung membuat kejutan dengan menyingkirkan pebulu tangkis tunggal putri peringkat satu dunia Akane Yamaguchi pada babak pertama Malaysia Open 2022 di Kuala Lumpur, Selasa.

Kemenangan ini menjadi yang kedua bagi Gregoria atas pebulu tangkis Jepang itu, dari total 10 pertemuan yang pernah dilakoni. Kemenangan perdana dibukukan Gregoria pada Asian Games 2018.

"Puji Tuhan hari ini main lepas, tapi mungkin ada sedikit keuntungan karena lawan di gim pertama belum bisa maksimal. Jadi tidak bisa memberikan saya tekanan. Dia akhirnya tidak bisa berkembang permainannya. Lalu dengan kemenangan yang saya raih di gim pertama, di gim kedua saya lebih percaya diri," kata Gregoria melalui keterangan resmi PP PBSI di Jakarta.

Baca juga: Gregoria Mariska kandas pada babak pertama Indonesia Open 2022

Berlaga di Axiata Arena, pebulu tangkis peringkat ke-31 menang dua gim langsung 21-14, 21-14. Kemenangan yang dipetik lewat perjuangan 27 menit ini sekaligus memutus rekor delapan kali kekalahan beruntun dari Akane.

Gregoria mengaku tidak menyangka bisa memenangkan pertandingan dengan relatif cepat di babak pembuka turnamen level BWF Super 750 ini.

"Saya juga tidak menyangka Akane bermain di bawah levelnya. Di beberapa turnamen terakhir pun saya melihat walau dia tidak juara tapi kalahnya juga selalu tiga gim. Tadi berpikirnya, kalaupun menang hari ini pasti harus dengan usaha yang lebih dengan main tiga gim," tuturnya.

Pada babak 16 besar, Gregoria menunggu pemenang antara dua pebulu tangkis China, He Bing Jiao dan Wang Zhi Yi. Gregoria tahu calon lawannya tidak mudah, sehingga dia bertekad untuk tampil lebih baik.

"Di babak selanjutnya pasti mau lebih baik karena lawan juga tidak mudah. Mau lebih maksimal lagi. Untuk target step by step saja dulu," kata Gregoria.

Baca juga: Tunggal putri tuan rumah perpanjang paceklik di Indonesia Masters 2022
Baca juga: Jonatan Christie incar poin di Malaysia Open demi jaga peringkat
Baca juga: Cedera Marcus paksa Minions absen di tiga turnamen Asia Tenggara

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022