Jakarta (ANTARA) - Lima berita politik pada Rabu (29/6) yang masih menarik untuk dibaca dan menjadi perhatian publik, mulai dari Presiden Jokowi tuntaskan lawatan ke Ukraina, hingga mutasi Danpaspanpres baru.

Klik di sini untuk berita selengkapnya

1. Presiden Jokowi kembali ke Polandia usai tuntaskan lawatan di Ukraina

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan rombongan terbatas kembali ke Polandia pada Rabu seusai menuntaskan lawatan di Ukraina.

Menurut keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Presiden beserta rombongan menumpangi kereta luar biasa (KLB) dari Stasiun Central Kyiv tepat pukul 19.00 waktu setempat.

Selengkapnya di sini

2. Presiden: RI memulai misi perdamaian dengan niat baik

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia memulai misi perdamaian ke Ukraina dengan niat baik.

Dalam unggahan di akun resmi media sosial Instagram @jokowi dikutip di Jakarta, Rabu, Presiden telah berangkat dari Peron 4 Stasiun Przemysl Glowny, Przemysl, Polandia, bersama rombongan terbatas menuju Kyiv, Ukraina.

Selengkapnya di sini

3. Istana harap Danpaspampres baru dapat berkoordinasi dengan baik

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono berharap Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) yang baru Marsekal Pertama (Marsma) TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko dapat melakukan tugas koordinasi pengamanan presiden dengan baik.

"Harapannya tentu dapat berkoordinasi dengan baik dalam menjalankan tugas-tugas pengamanan Bapak Presiden RI berserta Ibu Negara dan keluarga," kata Heru yang dihubungi Antara dari Jakarta, Rabu.

Selengkapnya di sini

4. Muhammadiyah apresiasi langkah berani Jokowi damaikan Rusia-Ukraina

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengapresiasi langkah berani Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendamaikan Rusia dan Ukraina melalui kunjungan kepada kedua pemimpin negara tersebut.

"Kami mengapresiasi langkah berani yang dilakukan Presiden Jokowi untuk perdamaian Rusia-Ukraina. Langkah Presiden Jokowi merupakan pelaksanaan dari amanat Pembukaan UUD 1945 agar Indonesia turut serta menciptakan perdamaian dunia," kata Abdul Mu'ti, kepada ANTARA melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu.

Selengkapnya di sini

5. Yenny Wahid ingatkan politisi tak gunakan isu SARA jelang Pemilu 2024

Direktur Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid mengingatkan para politisi agar tidak menggunakan isu suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA) sebagai alat konsolidasi suara menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurut dia, isu SARA memang dapat dengan cepat mendulang suara, tetapi dampaknya dapat memecah belah bangsa.

Selengkapnya di sini

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022