Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim menyampaikan apresiasi atas hubungan kerja sama pendidikan yang telah berjalan baik antara Indonesia dan Prancis.

“Beberapa kampus di Indonesia telah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Prancis guna menguatkan ekosistem riset. Pada tahun 2021, kita telah berhasil meraih capaian baru untuk jumlah pelajar dan periset Indonesia yang menempuh pendidikan di Prancis, yakni sejumlah 579 orang,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan capaian tersebut menjadi motivasi untuk semakin mengembangkan dan memperluas kolaborasi yang telah terjalin dengan baik.

“Terkhusus karena saat ini Kemendikbudristek tengah memprioritaskan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi melalui terobosan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” ucapnya.

Baca juga: KBRI Beijing fasilitasi pendirian pusat bahasa Mandarin di Indonesia

Salah satunya, adalah program International Student Mobility Awards (IISMA) atau pertukaran mahasiswa internasional,

Sesjen Kemendikbudristek Suharti dalam sambutan pembukaan di JWG ke-12 mengungkapkan kerja sama strategis yang telah dijalin oleh Indonesia dengan Prancis telah berlangsung dengan baik.

“Kami berharap kerja sama kedua negara yang telah terjalin akan terus berkembang serta dapat mendukung program prioritas masing-masing negara seperti yang telah disampaikan oleh Menteri Nadiem,” ucap dia.

Dalam pertemuan JWG ke-12, Indonesia dan Prancis ingin mendorong kerja sama riset yang berfokuskan pada ilmu kelautan, ilmu maritim (oseanografi), serta mengatasi tantangan global, seperti masalah perubahan iklim dan isu lingkungan.

Guna memperkuat hal tersebut, Kemendikbudristek dan BRIN juga membahas regulasi yang berlaku untuk kerja sama, dan pendanaan untuk mobilitas peneliti serta profesor di Indonesia.

Disamping itu, Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia membahas skema pendanaan untuk mendukung kolaborasi, mobilitas, dan beasiswa dilanjutkan mempresentasikan konsep dan struktur sains dan inovasi.

Baca juga: Surabaya-Liverpool Inggris kembangkan kerja sama pendidikan inklusi

Kepala BRIN L.T. Handoko turut mendukung pembahasan regulasi tersebut.

“BRIN memberikan dukungan bagi program riset internasional dengan menyiapkan dana untuk melakukan riset, BRIN berharap untuk berkolaborasi lebih banyak dengan lembaga penelitian dan ilmiah Prancis dalam tantangan global, seperti perubahan iklim, teknologi, dan inovasi digital,” katanya.

Deputy Director General Globalization, Culture, Education and International Development, Ministry of European and Foreign Affairs of French Republic (MEAE) Cyrille Pierre mengungkapkan beragam keuntungan yang diperoleh dari pertemuan tersebut.

“JWG memiliki potensi untuk menciptakan kemitraan baru dalam bidang akademik untuk membentuk generasi berikutnya dari 3.500 peneliti yang saat ini terlibat dalam kerja sama penelitian bilateral dan bergabung dengan lebih dari 2.700 orang di platform France Alumni Indonesia yang membuktikan vitalitas relasi yang dimiliki,” ujar dia.

Pertemuan JWG Ke-12 Indonesia-Prancis dilaksanakan dalam rangka membahas peningkatan kerja sama dan perumusan potensi kerja sama ke depan pada tingkat pemerintah di bidang pendidikan tinggi antarkedua negara serta memberi kesempatan kepada pihak perguruan tinggi untuk merancang kerja sama dan kegiatan lain secara otonom.

Baca juga: PBNU-UEA jajaki kerja sama bidang pendidikan
Baca juga: Indonesia-Prancis kerja sama dalam transformasi pendidikan vokasi
Baca juga: TNI dan UI jajaki kerja sama pendidikan dokter spesialis


Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022