Generasi muda perlu mendapatkan kesadaran pemahaman yang baik sejak dini tentang pentingnya metrologi sebagai bekal menjadi konsumen cerdas di masa mendatang
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan menggelar Olimpiade Metrologi Nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah/sederajat di Bandung, pada Senin (27/6) untuk memperkenalkan metrologi ke seluruh kalangan masyarakat, terutama pelajar.

Olimpiade yang diinisiasi Direktorat Metrologi Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag itu diikuti sebanyak 312 orang dari 137 SMP/MTs dari 57 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dan digelar dalam rangka memperingati Hari Metrologi Sedunia 2022.

"Generasi muda perlu mendapatkan kesadaran pemahaman yang baik sejak dini tentang pentingnya metrologi sebagai bekal menjadi konsumen cerdas di masa mendatang. Kementerian Perdagangan akan terus berupaya mengenalkan metrologi ke kalangan generasi muda dan pelajar,” jelas Direktur Jenderal PKTN Veri Anggrijono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Veri mengharapkan meningkatnya pemahaman akademik tentang pengukuran dan peran penting metrologi dalam berbagai sektor. Hal ini guna membangun metrologi nasional yang mendukung perlindungan konsumen dan tertib niaga di Indonesia.

Metrologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran, kalibrasi, dan pemastian akurasi di bidang industri, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Direktur Metrologi Matheus Hendro menjelaskan setelah melalui babak final, terpilih tiga pemenang Olimpiade Metrologi Nasional.

"Juara pertama diraih Nisrina Cahyarini dari SMP Negeri 1 Trenggalek, kedua Made Chandra Manikha Yasa dari SMP Negeri 1 Singaraja, dan ketiga Tegar Ikhwannusafa dari SMP Negeri 1 Panggarangan Kabupaten Lebak," urai Matheus.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian (PPSDK) Sri Astuti juga menyebutkan, antusiasme siswa SMP/MTs/Sederajat untuk mengikuti Olimpiade Metrologi Nasional ini cukup tinggi.

"Dari 312 peserta yang mengikuti tahap penyisihan, 117 peserta lolos ke semifinal. Pada tahap semifinal, terpilih 10 siswa terbaik yang lanjut ke tahap
final," ujar Sri Astuti.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Olimpiade Metrologi Nasional Yulianti menambahkan kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Direktorat Metrologi, PPSDK, dan Himpunan Mahasiswa Akademi Metrologi. Pelaksanaan olimpiade ini dilakukan melalui tahapan penyisihan, semifinal, dan final.

"Tahap penyisihan dan semifinal dilakukan dengan mengerjakan soal seputar pengetahuan umum metrologi; satuan dan ukuran; serta alat ukur, alat takar, alat timbang dan alat perlengkapan dengan menggunakan platform Kudagang. Soal-soal yang diberikan telah disesuaikan dengan kurikulum tingkat SMP/MTs. Adapun di tahap final, menggunakan platform Kahoot dan pertanyaan interaktif," katanya.

Yulianti berharap, ke depan kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk memperdalam pengetahuan serta pemahaman para pelajar tentang kemetrologian. Selain itu, ini juga dapat memacu para pelajar untuk terus berprestasi, serta turut serta menjadi konsumen cerdas.


Baca juga: Kemendag-Unpad kerja sama kembangkan bidang metrologi legal
Baca juga: Kemendag kampanyekan masyarakat melek metrologi
Baca juga: Pemkot Depok ingin wujudkan kota yang tertib timbangan

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022