Jakarta (ANTARA) - Masyarakat pejalan kaki mengeluhkan keberadaan kumpulan anak berusia remaja dari berbagai daerah di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, karena warga ingin tetap nyaman saat melintasi kawasan Stasiun Dukuh Atas atau menuju ke fasilitas umum Moda Raya Terpadu (MRT).

“Ganggunya pada ngumpul dan ramai banget, jadi orang pada ke hambat jalannya,” kata pegawai salah satu perusahaan swasta Elsa di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kepungan anak Citayam di Sudirman buat "starling" ketiban rezeki

Menurut dia, tidak hanya para masyarakat yang melintas, para pengendara ojek daring juga merasa tidak nyaman ketika menunggu calon penumpang.

“Ojol juga kalau saya lihat dia berhenti untuk mengangkut konsumennya juga jadi terhalang ya,” tutur Elsa.

Petugas keamanan dari MRT, yang sedang berjaga juga membenarkan keluhan yang banyak dilontarkan oleh para pengguna MRT yang hendak menuju stasiun Dukuh Atas, baik masyarakat bisa hingga para pegawai yang bekerja di kawasan Dukuh Atas.

“Pernah ada aduan juga memang dari pengguna MRT, karena mereka merasa terganggu jalannya,” ujar petugas keamanan MRT, Riki Simatupang.

Menurut Riki, fenomena ini memang cukup mengganggu. Karena, banyak dari anak muda itu yang sengaja atau tidak duduk di depan pintu masuk menuju MRT.

Dia juga mengatakan kumpulan anak-anak muda dari berbagai wilayah ini sering menimbulkan konflik keributan dan juga banyak menyisakan sampah yang tidak dibuang pada tempatnya.

“Cukup mengganggu ya, kalau kita sebagai keamanan apalagi masalahnya kan disini kebanyakan anak kecil dan mereka itu sering berantem, kita juga yang repot,” ungkap dia.

Fenomena banyaknya para pemuda-pemudi yang berkunjung ke area ruang terbuka ini, sejak diizinkan untuk berkegiatan di luar ruangan karena COVID-19 yang sudah bisa diatasi oleh pemerintah.

Baca juga: "Donor Marah", tempat luapkan emosi di FX Sudirman

Penyebaran vaksinasi yang juga sudah membaik membuat pemerintah berani untuk memberikan kelonggaran berkegiatan kepada masyarakat.

“Itu, setelah PPKM diperlonggar mulai ramai disini. Setelah abis lebaran itu udah mulai ramai lah sampai sekarang,” ujar dia.

Dengan begitu, pihak petugas keamanan yang berjaga di area MRT Dukuh Atas, juga langsung memberikan teguran kepada para anak-anak muda yang mengganggu kenyamanan pengguna MRT.

Berbeda dengan Elsa, salah satu pegawai swasta yang juga sering melintasi area ini, Netti Eria mengaku bahwa dengan adanya fenomena ini menjadi hiburan bagi dirinya dan tidak begitu mengganggu.

“Aku sih ga terganggu ya, karena cuma lewat aja,” tutur Netti Eria di lokasi yang sama.

Fenomena itu diungkapkan Netti, banyak masyarakat yang justru penasaran dengan sosok yang saat ini sedang viral melalui media sosial, seperti Bonge dan juga Jeje.

“Kalau menurut aku, di sini ada Jeje dan dia itu viral di TikTok dan dia nongkrongnya disini, jadi orang-orang yang suak dengan dia jadi ngumpul disini,” kata dia.

Baca juga: Sudirman, penyandang disabilitas yang naik haji dari jual pulsa
Masyarakat yang sedang menghabiskan waktu luang di area MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2022). (ANTARA/Chairul Rohman)

Tidak hanya petugas keamanan dari MRT, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga-jaga di area tersebut juga terus memberikan imbauan kepada warga yang menghabiskan waktu di wilayah tersebut untuk tetap tertib dan mematuhi protokol kesehatan (prokes).

“Kita terus memberikan edukasi dan imbauan untuk tetap mematuhi prokes. Walau sudah melandai, tidak menutup kemungkinan virus itu bisa menyerang kita. Maka dari itu, kita terus berikan imbauan kepada mereka,” kata petugas Satpo PP yang sedang siap berjaga-jaga di pos pelayanan terpadu, Boy Wariki.

Tidak hanya menghimbau untuk tetap mematuhi prokes, anak-anak yang berdatangan dari wilayah Bogor, Bekasi, Depok, Citayam dan sekitarnya ini juga diminta untuk tetap tertib dan tidak mengganggu pengguna fasilitas lainnya.

“Kita imbau ke mereka jika sudah terlalu larut malam untuk segera Kembali ke rumah masing-masing, kita juga minta kepada mereka untuk tetap tertib selama berada di area ini,” kata dia.

Dalam kesempatan ini, mereka berharap anak-anak muda yang berkumpul tidak memberikan citra negatif terhadap wajah ibu kota Jakarta.

Pengguna jalan juga meminta kepada para pemuda yang senang membuat konten dan menggunakan area ini agar memberikan konten yang edukatif dan juga inspiratif bagi warga.

Baca juga: Wahana "Jurnal Risa - Rumah Sandekala" akan hadir di FX Sudirman

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022