Roma (ANTARA) - Pemerintah Italia pada Senin (4/7) mengumumkan status darurat terkait gelombang panas berkepanjangan dan kondisi kekeringan yang melanda negara tersebut, khususnya wilayah bagian utara.

Status darurat yang akan tetap diberlakukan hingga setidaknya akhir tahun ini berdampak pada penambahan dana dan kemampuan kepada pemerintah untuk mengatasi kondisi panas dan kering yang mengancam akan menurunkan output pertanian Italia hingga sepertiganya.
 
   Pemerintah juga mengalokasikan total 36,5 juta euro (1 euro = Rp15.651) untuk wilayah-wilayah bagian utara, yakni Emilia-Romagna, Friuli Venezia Giulia, Lombardia, Piedmont, dan Veneto, guna mengatasi kelangkaan air yang mereka hadapi.    Pemberlakuan status darurat ini diumumkan sehari setelah bencana gletser longsor terjadi di Italia timur laut, yang menewaskan sedikitnya tujuh orang. Suhu tinggi dinyatakan sebagai penyebab longsornya gletser tersebut.  


Perhatian akan difokuskan untuk mengatasi kekeringan di sepanjang Sungai Po, sungai terpanjang di Italia yang saat ini memiliki level air 85 persen di bawah tingkat normalnya, serta kawasan Alpen Timur.

Sebagian besar wilayah di Italia mencatatkan rekor suhu tertinggi, dengan angka yang terus berada di atas 40 derajat Celsius.
 
   Pemberlakuan status darurat ini diumumkan sehari setelah bencana gletser longsor terjadi di Italia timur laut, yang menewaskan sedikitnya tujuh orang. Suhu tinggi dinyatakan sebagai penyebab longsornya gletser tersebut.  



 

Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022