Karakas (ANTARA News) - Presiden Venezuela, Hugo Chavez, menyelenggarakan satu parade militer besar-besaran pada Minggu (12/3) untuk merayakan perobahan yang dilakukannya terhadap bendera negara itu, satu reformasi yang ditentang musuhnya sebagai tingkah pribadi pemimpin beraliran kiri itu. Majelis Nasional Venezuela, yang dikuasai sekutu-sekutu Chavez, menyetujui perubahan bendera itu pekan lalu setelah Chavez mengusulkan perubahan sebagai suatu penghormatan kepada pahlawan pembebasan Amerika Selatan kelahiran Venezuela, Simon Bolivar, yang dinilainya mengilhami revolusi sosialisnya. Satu kelompok kecil para pendukung Chavez terlibat baku pukul dengan para pengunjukrasa oposisi yang memrotes bendera baru itu. Dalam satu upacara pada ulang tahun ke-200 bendera negara itu, Chavez menaikkan bendera baru itu di gereja nasional sebelum menghadiri parade tentara dan pasukan cadangan berjalan kaki dengan para peserta program sosialnya untuk penduduk miskin. "Bintang delapan kini berkibar di Venezuela, tujuh bintang yang asli dan satu yang baru untuk menghormati Simon Bolivar, dan kuda putih kini bebas," kata Chavez. Chavez, mantan tentara, dipilih menjadi presiden tujuh tahun lalu dan berjanji untuk membantu penduduk miskin di negara pengekspor minyak terbesar kelima di dunia. Para pengecamnya di dalam negeri dan Washington, Amerika Serikat (AS), mengecam aliansi Chavez dengan Presiden Kuba, Fidel Castro, dan mengatakan bahwa Chavez merusak demokrasi dengan melaksanakan kekuasaan yang otoriter. Ratusan pendukung oposisi melakukan unjukrasa di Karakas untuk memprotes bendera baru itu. Baku pukul terjadi setelah para pendukung Chavez mengibarkan bendera baru di sepanjang jalan yang dilalui para pemrotes dan pendukung oposisi, yang berusaha untuk menurunkannya. Polisi segera mengatasi perkelahian itu. "Saya di sini untuk mempertahankan bendera saya, anda tidak dapat mengubah sesuatu tanpa menanyakan rakyat apakah mereka setuju atau tidak," kata Rosa de Pool (70), seorang sekretaris yang ikut dalam protes oposisi itu. Tahun lalu, Chavez menghapuskan citra kuda di bendera, karena menilai sebagai simbol "imperialis", setelah putrinya menanyakan kepadanya, kenapa kuda itu berlari ke kanan sementara kepalanya melihat ke belakang. Chavez mengatakan, Bolivar memutuskan tahun 1817 sebuah bintang lainnya harus ditambahkan pada bendera itu untuk menandakan penambahan satu provinsi baru Venezuela. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006