Bandung (ANTARA) -
Perusahaan e-liquid (rokok elektronik) asal Indonesia, PT TNT Grup Indonesia melakukan merger horizontal dengan Lassi Juice, perusahaan e-liquid Malaysia, untuk menembus pasar internasional dengan menghadirkan produk e-liquid terbaru yang diberi nama "Hello!".
 
"Merger dua perusahaan ini dilakukan dengan cara menggabungkan ide dan gagasan," kata CEO PT TNT Grup Indonesia Aga Steven, disela-sela peluncuran rokok elektrik "Hello!" di Kota Bandung, Rabu.
 
Merger kedua perusahaan e-liquid tersebut juga menjadi catatan sejarah baru di industri rokok elektrik, yakni sebagai perusahaan e-liquid pertama yang melakukan akuisisi dengan bidang sejenisnya.
 
"Merger horizontal menjadi pilihan tepat bagi kedua perusahaan, dikarenakan banyaknya kesempatan untuk mencapai market share dan revenue yang lebih tinggi, serta perluasan di bidang ekonomi," kata dia.
 
Steven menjelaskan alasan pihaknya mau bekerja sama dengan perusahaan Lassi juice, karena perusahaan rokok elektrik asal Malaysia tersebut sudah sangat berpengalaman dalam bisnis ini. "Kalau kita bicara tentang vape, kalau kita ngomonging negara yang berpengalaman dalam vape. Malaysia adalah salah satunya yang berpengalaman dan terbaik," kata dia.
 
Lassi juice, lanjut dia, juga menjadi salah satu jenama rokok elektrik yang terbaik di dunia. "Lassi itu, salah satu vape terkuat di dunia. Jadi di saat pandemi, banyak perusahaan vape di Malaysia gulung tikar. Tapi Lassi malah sebaliknya, mereka berhasil bertahan bahkan berekspansi ke negara lain," lanjut dia.
 
Lebih lanjut Steven mengatakan alasan dipilihnya nama "Hello" untuk rokok elektrik kolaborasi Indonesia dan Malaysia karena kata tersebut mudah diingat dan memiliki makna positif.
 
"Kami ingin produk yang kesannya itu dekat, friendly. Dan kata 'hello', menurut kami konteksnya positif. Kemudian hampir semua orang di dunia mengerti dengan kata 'hello'," kata dia.
 
Sementara itu, Hafizuddin Razak, selaku Founder dari Lassi Juice dari Malaysia mengungkapkan sejumlah alasan pihaknya memilih melakukan merger dengan PT. TNT Grup Indonesia.
 
Salah satunya, lantaran PT TNT Grup Indonesia yang sempat mendapatkan penghargaan sebagai “Pembayar Cukai Terbanyak” pada tahun 2021 oleh Bea Cukai Bandung Awards. Terlebih, di Malaysia sendiri belum ada regulasi yang legal terkait bea cukai dan e-liquid.
 
Selain itu, pihaknya merasa nyaman membangun bisnis di tanah air. "Untuk saya sendiri, Indonesia bukan hanya negara tetangga, tapi juga rumah kedua atau second home dengan market yang unik”, ujar Hafiz.
 
 

 
 
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022