80 persen masyarakat melakukan vaksin ketiga atau booster
Jakarta (ANTARA) - Badan Intelijen Negara (BIN) mengadakan vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat yang berada di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu sebagai bagian rangkaian vaksinasi massal di wilayah Jakarta Barat .

"Ini hari keempat di kawasan Kota Tua. Sebelumnya di kawasan Petak Sembilan," kata Ketua Vaksinator BIN Budi Fahrizal saat ditemui di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu.

Budi mengatakan timnya terus berkeliling di wilayah Jakarta Barat selama 72 hari.

Sejauh ini, kata dia,  minat masyarakat untuk vaksin COVID-19 cukup tinggi.

"80 persen masyarakat melakukan vaksin ketiga atau booster," ujarnya.

Baca juga: 51 juta lebih penduduk RI telah menerima vaksinasi COVID-19 penguat

Jumlah warga yang sudah mendapatkan vaksin untuk hari pertama 69 orang, hari kedua 74 orang, dan hari ketiga 69 orang, katanya.

Ia meminta masyarakat tetap waspada menghadapi pandemi COVID-19,  tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan segera mendapatkan vaksinasi booster guna menjaga antibodi dalam tubuh.

"Di sini kita meyakinkan masyarakat bahwa setelah melakukan vaksin imunitas kita akan lebih kuat," ujarnya.

Sentra vaksinasi di kawasan Kota Tua, melayani mulai dari vaksin dosis pertama, kedua, ketiga atau booster.

Jenis vaksin yang digunakan di lokasi ini berjenis Sinovac dan Pfizer.

Persyaratan calon penerima vaksin menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari wilayah mana saja.

"Padahal saya bukan warga sini, tapi pas lihat ada boots vaksinasi jadi ikutan vaksin booster," kata Adhi, sorang warga yang ikut vaksin.

Semakin banyak sentra vaksinasi, kata dia, akan membuat masyarakat lebih mudah mendapatkannya vaksin.

Peningkatan kasus COVID-19 di Jakarta sampai di atas 1.000 pasien menjadi peringatan bagi masyarakat bahwa ada kenaikan kasus yang bisa mengancam kesehatan, terlebih dengan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, katanya.

Baca juga: Politisi: "Booster" vaksin syarat mobilitas efektif cegah COVID-19
Baca juga: Penerima vaksin "booster" di Indonesia kini mencapai 50,8 juta orang

 

Pewarta: Ulfa Jainita
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2022