Bangkok (ANTARA News)- Ribuan pemrotes mulai bergerak ke kantor Perdana Menteri (PM) Thailand, Thaksin Shinawatra, Selasa, yang bertekad mengepungnya sampai mengungdurkan diri. Aksi yang dilakukan koalisi ekstra parlementer untuk menjatuhkan Thaksin itu dimulai setelah protes sepanjang malam dekat Istana Raya Bangkok, yang dihadiri oleh sekitar 40.000 orang. Banyak dari mereka tetap bertahan sepanjang malam dan mulai bergerak di bawah pengawasan polisi setelah satu imbauan dari Raja Bhumibol Adulyadej untuk mencegah, agar aksi protes itu tidak menjadi kerusuhan, sebagaimana pernah terjadi di masa lalu, demikian laporan Reuters. Banyak personel polisi berada di Gedung Pemerintah, dan kabinet Thaksin melakukan sidang. Chamlong Srimuang, pemimpin Partai Palang Dharma yang pernah menjadi penasehat Thaksin dan kini menentangnya, mengatakan bahwa tidak akan ada kerusuhan saat ini. "Kita akan melakukan aksi secara damai," katanya pensiunan jenderal bintang tiga angkatan darat Thailand itu kepada para peserta unjuk rasa. Ia juga meneriakkan kata-kata: "Thaksin, mundur. Anda dijamin bahwa tidak akan terjadi sesuatu. Jangan takut." Palang Dharma dalam unjuk rasa itu tanpa alas kaki dan membawa bendera Thailand memelopori unjuk rasa bergerak menuju Gedung PM Thailand sekira lima kilometer jauhnya dari alun-alun Bangkok. Thaksin menyerukan percepatan pemilu pada 2 April 2006 untuk mengatasi aksi mosi tidak percaya publik yang dipicu penjualan tanpa pajak pihak keluarganya melalui perusahaan yang didirikannya. Perusahaan keluarga itu dijualnya ke perusahaan Singapura. Ia tidak akan hadir di sejumlah sidang kabinet, namun tetap memimpin persidangan melalui jaringan tele-konferensi dari sejumlah provinsi yang dikunjunginya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006