"Petani tembakau yang gagal panen dampak hujan itu telah kembali melakukan penanaman ulang,"
Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan ribuan hektare lahan di daerah setempat saat ini telah kembali ditanami tembakau, setelah sebelumnya rusak akibat hujan lebat yang terjadi di akhir Juni 2022.

"Petani tembakau yang gagal panen dampak hujan itu telah kembali melakukan penanaman ulang," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, Lalu Taufikurahman di Praya, Senin.

Para petani tembakau di Lombok Tengah telah diingatkan oleh mitra maupun para petugas penyuluh untuk tidak terlalu cepat melakukan penanaman, karena cuaca hujan yang tidak menentu di awal musim kemarau 2022. Namun, banyak petani tembakau yang berspekulasi melakukan penanaman, sehingga dampak hujan yang terjadi banyak yang gagal panen.

"Total luas lahan tembakau yang terdampak itu sekitar 1800 hektare di wilayah Kecamatan Pujut," katanya.

Ribuan hektare tanaman tembakau yang rusak akibat hujan tersebut, karena rata-rata petani tembakau itu melakukan penanaman tanpa membuat irigasi atau saluran, sehingga ketika hujan lebat tanaman tembakau petani terendam.

"Kalau petani tembakau kita yang membuat saluran irigasi, tanaman tembakau mereka masih aman," katanya.

Ia mengatakan, bantuan kepada para petani tembakau yang gagal panen tersebut memang tidak ada, karena tanaman tembakau merupakan tanaman komersial. Namun, bantuan yang diberikan oleh pemerintah itu berupa fasilitas melalui dana DBCHT.

"Tidak ada bantuan, kecuali bantuan berupa fasilitas," katanya.

Pemerintah daerah ke depan akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat atau petani tembakau dengan melakukan penyuluhan, agar teknik budidaya bisa diperbaiki dan bisa mengantisipasi gagal tanam.

"Ke depan kita akan coba perbaiki teknik budidaya penanaman tembakau," katanya.
Baca juga: Kawasan Industri Hasil Tembakau segera dibangun di Lombok Timur
Baca juga: Mengenal Tembakau Senang khas Pulau Lombok
Baca juga: Gubernur NTB minta perusahaan tambah kuota pembelian tembakau

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022