Kepala Dinas Kesehatan Mamberamo Tengah Hilda Wally kepada ANTARA di Jayapura, Senin, mengakui paramedis diungsikan dari Kobakma guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat marak aksi pemalangan di daerah tersebut.
Mereka yang diungsikan, kata dia, bukan berasal dari Kabupaten Mamberamo Tengah dan sekitarnya.
"Saat ini kami semua berada di Wamena," kata Hilda.
Ia menambahkan saat dalam perjalanan ke Wamena sempat dihentikan para pendemo, namun setelah diberitahu akhirnya rombongan diizinkan melintas.
Baca juga: Wagub Papua prihatin tenaga medis dan guru harus dievakuasi dari Beoga
"Saat ini kami semua berada di Wamena," kata Hilda.
Ia menambahkan saat dalam perjalanan ke Wamena sempat dihentikan para pendemo, namun setelah diberitahu akhirnya rombongan diizinkan melintas.
Baca juga: Wagub Papua prihatin tenaga medis dan guru harus dievakuasi dari Beoga
Walaupun paramedis yang berasal dari luar Kabupaten Mamberamo Tengah sudah mengungsi, kata dia, pelayanan kesehatan di daerah itu tetap berlangsung dengan dilakukan perawat yang merupakan penduduk asli setempat.
"Pelayanan di puskesmas dan rumah sakit di Kobakma tetap ada karena perawat asal Mamberamo Tengah masih bertugas, namun bila ada kasus pasiennya akan dirujuk ke Wamena," kata dia.
Hilda yang mengaku berada di Wamena itu, belum bisa memastikan sampai kapan paramedis mengungsi.
Namun, katanya, bila situasi keamanan telah kondusif, mereka kembali ke Kobakma.
Di Kabupaten Mamberamo Tengah terdapat sembilan puskesmas, dengan delapan unit lainnya tersebar di empat distrik.
"Kedelapan puskesmas itu beroperasi normal," kata Hilda Wally.
Baca juga: Pelaku penembakan tenaga medis di Wandai Papua mengaku "tentara hutan"
Baca juga: BMP kecam penembakan tenaga medis di Intan Jaya
Baca juga: Dua tenaga medis dilaporkan ditembak KKB di Wandai, satu meninggal
Pewarta: Evarukdijati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022