Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan telah menjalankan sejumlah pilot project (proyek percobaan) program korporatisasi petani dan nelayan melalui koperasi guna meningkatkan kesejahteraan sekaligus mendukung kemandirian pangan nasional berbasis keunggulan komoditas lokal.

Pertama ialah pengembangan budidaya hilirisasi kacang koro sebagai subtitusi kacang kedelai yang menggandeng Koperasi Pemasaran Badan Milik Usaha Rakyat (BUMR) Paramasera.

“Hal ini sebagai alternatif suplai dan lonjakan harga kacang kedelai yang sebagian besar diimpor,” ujar dia lewat keterangan tertulis kepada Antara, Selasa, Jakarta.

Kedua yaitu hilirisasi sawit rakyat berbasis koperasi untuk melakukan pengolahan minyak makan merah sebagai alternatif minyak goreng.

Sebagaimana diketahui, rantai nilai sawit sebagian besar dikelola oleh pihak swasta sehingga sawit rakyat kurang terkelola dengan baik. Karena itu, pihaknya sedang menyiapkan pabrik skala kecil di beberapa lokasi, yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.

Baca juga: Harkop ke-75, Teten komitmen ubah citra koperasi menjadi profesional

Kemudian, Kementerian Koperasi dan UKM juga memberikan pendampingan kepada koperasi perikanan untuk memperbaiki tata kelola manajemen usaha dan peningkatan kapasitas produksi, perluasan akses pasar, serta peningkatan nilai tambah produk olahan perikanan.

“Harapannya, koperasi dapat menjadi pengelola usaha tersebut yang semula mayoritas dikelola oleh swasta asing. Pilot project sedang dibuat di Cilacap oleh Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo,” ungkap Teten.

Terakhir, pihaknya melakukan pendampingan koperasi bagi pengelola rumah produksi bersama sehingga menjadi standardisasi produk komoditas minyak nilam, jahe, kayu/rotan, kelapa, dan daging sapi.

Dalam rangka memperingati Hari Koperasi (Harkop) ke-75 pada 12 Juli 2022, pemerintah menggelorakan #AyoBerkoperasi sebagai bagi dari gerakan revolusi mental yang bertujuan meningkatkan literasi perkoperasian dan menarik minat generasi muda untuk berkoperasi.

Baca juga: Teten utamakan revisi UU Perkoperasian untuk tangani 8 KSP bermasalah

Dengan tema "Transformasi Koperasi untuk Ekonomi Berkelanjutan”, Kemenkop mendorong koperasi bertransformasi dari citra model lama dan konvensional menjadi model baru serta profesional, sejajar dengan badan usaha lain, memiliki sensitivitas usaha yang tinggi, dan diminati oleh generasi muda.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022