Banda Aceh (ANTARA) - Anggota DPR RI asal Aceh Rafli menyatakan penemuan sumber cadangan minyak dan gas (migas) di laut Aceh menjadi harapan baru bagi kemakmuran masyarakat di daerah ini.

"Penemuan cadangan migas ini tentu menjadi gairah baru dan harapan kemakmuran masa depan bagi Aceh serta menarik minat investor," kata Rafli di Banda Aceh, Selasa.

Seperti diketahui cadangan migas tersebut ditemukan oleh Premier Oil di Blok Andaman II Provinsi Aceh. Tepatnya terletak di 150 kilometer dari lepas pantai Pulau Rondo, Kota Sabang, Aceh.

Baca juga: Badan Pengelola Migas Aceh setor pendapatan negara 2,74 juta dolar AS

Premier Oil menemukan cadangan migas di Blok Andaman II. Hasil pengujian di lokasi, sumur baru itu mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD).

Oleh karena itu, Rafli meminta agar Pemerintah Aceh bersama semua elemen di daerah ini untuk fokus mengawal semua aktivitas yang berlangsung di area cadangan baru migas tersebut.

"Karena kewenangan di atas 12 mil laut ada di SKK Migas, bukan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA)," kata anggota DPR RI Komisi VI itu.

Baca juga: Premier Oil uji potensi kandungan gas di perairan Aceh

Berdasarkan riset migas, ujar Rafli, lepas pantai sejumlah wilayah Aceh memiliki banyak potensi migas dan layak untuk dieksplorasi.

Bahkan, lanjut dia, lapisan karbonat di cekungan Andaman, Megui, Pantai Barat Sumatera, dan terutama "offshore" diprediksi sangat potensial untuk dieksplorasi hingga masa mendatang.

"Sebagai rakyat Aceh, kita perlu segera menyiapkan sumber daya manusia yang mampu membangun industri migas," kata Rafli.

Baca juga: BPMA: Sumber api ledakan sumur minyak di Aceh Timur belum diketahui

Kemudian, kata dia, Pemerintah Aceh harus mempunyai langkah konkret agar pengelolaan migas betul-betul membawa manfaat yang dirasakan langsung rakyat Aceh.

"Mari kita jadikan kekayaan alam ini sebagai modal pembangunan Aceh kembali, dengan saling bergandengan tangan, kita semua akan mampu menjadikan ini sebagai kebangkitan ekonomi Aceh," katanya.

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022