Kami sudah meminta semua distrik untuk waspada,
Mumbai/Bengaluru (ANTARA) - India pada Kamis (14/7) melaporkan kasus pertama cacar monyet, yaitu pada seorang pria berusia 35 tahun yang sempat berkunjung ke Timur Tengah, kata pejabat pemerintah.

Pria tersebut pada 12 Juli melakukan perjalanan dari Uni Emirat Arab (UAE) ke Negara Bagian Kerala di India bagian selatan, kata Menteri Kesehatan Kerala Veena George, kepada para wartawan pada Kamis malam.

George menuturkan bahwa sang pasien berada dalam kondisi stabil dan sudah diisolasi di sebuah rumah sakit.

"Kondisinya stabil dan semua tanda penting organ hidupnya normal. Kami sudah meminta semua distrik untuk waspada," kata menkes.

Baca juga: Kasus cacar monyet di Brasil bertambah jadi 76

Cacar monyet, yang merupakan endemi di beberapa wilayah di Afrika, merupakan penyakit menular yang membawa gejala-gejala seperti flu serta luka pada kulit.

Sekitar 60 negara yang tidak menganggap cacar monyet sebagai endemi telah melaporkan wabah tersebut. Kasus itu sudah dipastikan mencapai 10.500 orang.

George mengatakan orang tua serta orang-orang yang pernah kontak dengan pasien tersebut juga sudah dikarantina.

Sementara itu, katanya, 11 penumpang yang sempat terkena kontak dengan pria itu selama penerbangan dan beberapa orang lainnya sudah diminta mengamati kemungkinan kemunculan gejala.

Pemerintah federal, melalui siaran pers, mengatakan sedang mengirimkan satu tim tingkat tinggi ke Kerala untuk bekerja sama dengan otoritas setempat serta memberikan rekomendasi yang diperlukan menyangkut aturan kesehatan masyarakat.

"Sementara pandemi COVID-19 terus memberikan tantangan, sangat penting bagi kita untuk peduli dan mewaspadai berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat serta proaktif menyiapkan diri menanganinya," kata sekretaris kementerian kesehatan federal, Rajesh Bushan, kepada negara-negara bagian.

Sumber: Reuters
Baca juga: Afrika Selatan konfirmasi kasus ketiga cacar monyet
Baca juga: Republik Dominika konfirmasi kasus pertama cacar monyet

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022