Xining (ANTARA) - Kunjungan delegasi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke biara Kumbum di Kota Xining, Provinsi Qinghai, China, Jumat (15/7) dibatalkan karena ditemukan kasus COVID-19 di kawasan itu.

"Kunjungan ke Kumbum dibatalkan karena sekitar satu kilometer dari biara itu ditemukan kasus positif COVID-19," kata Deputi Direktur Informasi dan Hubungan Masyarakat ASEAN-China Center (ACC) Fang Qiang di Xining.

Pemberitahuan pembatalan dilakukan mendadak setelah pengurus Partai Komunis China (CPC) Komite Kota Xining pada pagi hari mendatangi hotel tempat delegasi menginap.

"Kalau tidak ada pemberitahuan mendadak tadi, sangat mungkin kita tidak bisa kembali ke Beijing karena akan ada tanda merah di jiankangbao (aplikasi kartu kesehatan Kota Beijing)," kata staf Kementerian Luar Negeri China itu.

Dengan dibatalkannya kunjungan ke biara Buddha Tibet yang dibangun pada 1583 tersebut, anggota delegasi yang terdiri dari para duta besar, diplomat, atase teknis, dan awak media itu bisa kembali dan tiba di Beijing pada Jumat malam tanpa hambatan apa pun.

Pembatalan itu merupakan yang kedua kalinya setelah pesawat yang mengangkut 38 anggota delegasi tersebut sebelumnya batal terbang ke Xining pada Minggu (10/7) pagi akibat cuaca buruk di Beijing.

Anggota delegasi yang berasal dari Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Laos, Myanmar, dan Kamboja itu berangkat ke Xining dengan pesawat lain dari Bandara Internasional Daxing di Beijing pada malam harinya.

Selanjutnya, delegasi mengunjungi Museum Qinghai di Kota Xining yang selama ini dikenal menyimpan benda-benda bersejarah tentang pengobatan tradisional Tibet pada Jumat (15/7) pagi sebelum kembali ke Beijing.

Selain sebagai objek wisata utama di Qinghai, biara Kumbum menjadi tempat tinggal sekitar 400 biksu.

Sebelum CPC berkuasa, biara tersebut ditinggali sekitar 3.600 biksu.

Di dalam biara yang didirikan oleh Dalai Lama III itu tersimpan banyak benda peninggalan budaya Tibet, termasuk beragam jenis patung dan artefak Buddha lainnya.

Baca juga: AS minta RI selesaikan sengketa Laut China Selatan lewat ASEAN
Baca juga: Diplomat ASEAN kunjungi permukiman etnis Tibet
Baca juga: Sekjen ASEAN: China konsisten jadi mitra dagang terbesar

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022