Jayapura (ANTARA News) - Polresta Jayapura Kamis (16/3) mengamankan 40 orang warga Abepura untuk dimintai keterangan soal dugaan keterlibatan mereka dalam bentrokan Abepura yang menewaskan tiga anggota polisi dan satu anggota TNI-AU. Data yang dihimpun ANTARA di Polresta Jayapura menyebutkan, aparat telah memintai keterangan 40 warga sipil yang terlibat atau berada di depan Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen), Abepura ketika terjadi unjukrasa yang menuntut penutupan PT Freeport Indonesia. Sebagian warga itu telah dipulangkan ke rumah masing-masing, namun sebagian lainnya masih dalam proses pemeriksaan. Bentrokan antara massa demonstran dengan aparat keamanan yang terjadi jalan nasional Abepura menuju Bandara Sentani tepatnya di depan Kampus Uncen itu menyebabkan dua anggota Satuan Brimob Polda Papua, satu anggota Dalmas Polresta dan satu anggota TNI-AU dari Lanud Jayapura tewas. Kebrutalan itu juga mengakibatkan 19 anggota polisi dan enam warga sipil terluka, diantaranya adalah seorang balita (Mahulete) dan seorang wartawan majalah Tempo Cunding Levi yang menderita luka cukup serius. Aparat keamanan dari Satuan Brimob Polda Papua dan Polresta Jayapura terus melakukan penyisiran di asrama-asrama dan perumahan penduduk di sekitar Kampus Uncen dan kampus Sekolah Tinggi Teologia (STT) Gereja Kristen Injili (GKI) I.S.Kejine. Hingga berita ini diturunkan, situasi umum di kawasan Abepura menuju Sentani sudah kembali normal, aktivitas penduduk berjalan seperti biasa.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006