Zurich (ANTARA News) - Badan sepakbola dunia (FIFA), Kamis, menyetujui menghukum berat pelaku tindakan rasis termasuk pengurangan nilai dan didiskualifikasi dari kompetisi. Usul itu, yang diajukan ketua FIFA Sepp Blatter, disetujui pada hari pertama dari pertemuan dua hari komite eksekutif di mana pemain internasional Perancis dan pemain Juventus Lilian Thuram memberikan kesaksian rasisme dalam sepakbola yang menggambarkan sebagai wabah. Konfederasi dan para asosiasi sepakbola nasional akan bekerjasama mengambil tindakan dan hukuman bisa dua tahun dikeluarkan dari sepakbola internasional, kata FIFA dalam pernyataan. "Saya sudah berulang kali menandaskan FIFA dan saya pribadi menentang rasisme dan diskriminasi, tapi kejadian akhir-akhir ini menunjukkan perlu diambil tindakan lebih tegas dan perlu hukuman berat untuk membasmi hal itu dari sepakbola," kata Blatter. FIFA mengumumkan mereka akan mengamendemen pasal 55 dari ketentuan disiplin yang dikeluarkan dua hari setelah pemain belakang Inggris, Rio Ferdinand menuduh konfederasi Eropa UEFA, tidak cukup berbuat dalam membasmi rasisme di benua itu. Ferdinand mengritik jumlah denda yang ditetapkan setelah para pemain Inggris mengalami perlakuan rasis dalam pertandingan persahabatan di Spanyol November 2004, kendati sanksi itu ditangani FIFA. "Sudah sejak lama penguasa sepakbola Eropa tidak menangani masalah rasisme dalam sepakbola secara serius dan tidak mau tahu betapa sudah meluasnya masalah itu," kata Ferdinand dalam pernyataan Selasa. Komentar pemain belakang Manchester United itu dikeluarkan ketika parlemen Eropa di Strasbourg mengajukan resolusi Selasa yang akan memungkinkan sanksi tambahan bagi tindakan rasis dengan memberi wewenang kepada wasit untuk menangguhkan pertandingan. FIFA mengatakan hukuman itu akan dilaksanakan di tingkat dunia. Ini akan berlaku mulai dari skorsing pertandingan, sampai pada pengurangan poin -- tiga poin untuk pelanggaran pertama, enam angka untuk kedua dan degradasi untuk kasus berikutnya. Tim bisa dikeluarkan dari kompetisi tergantung pada seberapa beratnya kasus itu. "Kini klub-klub dan asosiasi sepakbola harus menemukan jalan keluar, mereka harus menemukan solusi yang diperlukan untuk mengurangi wabah ini," kata Thuram kepada Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006