Jakarta (ANTARA/JACX) - Kepulangan sejumlah jemaah haji ke berbagai daerah di Indonesia sudah berlangsung sejak akhir pekan kedua Juli 2022.

Sejumlah keluarga dan kerabat jemaah di daerah sangat menantikan kedatangan mereka yang telah menunaikan rukun kelima dalam Islam itu karena Arab Saudi membatasi haji pada 2020 dan 2021.

Umumnya, jemaah haji yang tiba di daerah masing-masing akan membawa serta buah tangan dari negara Arab, terutama air Zamzam.

Namun pada 16 Juli 2022, sebuah unggahan di Twitter menyebut jemaah haji dilarang membawa pulang air Zamzam karena dinilai radikal.

Unggahan itu disertai video berdurasi satu menit enam detik menunjukan petugas bandara sedang membongkar koper.

Petugas dengan rompi dilengkapi emblem Merah-Putih itu lantas menunjukan air Zamzam yang secara diam-diam dimasukan ke dalam koper.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“NGERI NIH NEGRI…
BAWA AIR ZAM-ZAM AJA UDAH DILARANG
EMANG AIR ZAM-ZAM UDAH TERGOLONG RADIKAL YA?!”


Namun, benarkah jemaah haji dilarang memasukkan air Zamzam ke koper karena tergolong radikal?
 
Unggahan hoaks yang menyebut larangan membawa air Zamzam di koper jemaah haji dianggap radikal. (Twitter)


Penjelasan:
Penelusuran ANTARA, larangan membawa air Zamzam ke dalam koper jemaah haji merujuk pada aturan yang ditetapkan Otoritas Penerbangan Sipil (GACA) Arab Saudi.

Aturan yang dipublikasikan pada Juni 2022 itu menyebut, "Para penumpang pesawat dari bandara Arab Saudi harus menaati aturan tidak membawa paket air Zamzam di dalam bagasi."

Larangan itu dilatarbelakangi risiko air yang dibawa jemaah berpotensi bocor atau pecah dan terkena kabel-kabel di dalam pesawat.

Para petugas dari Indonesia yang berada di Arab Saudi melakukan antisipasi air Zamzam dibawa jemaah dengan memeriksa satu per satu bagasi jemaah sebelum dibawa ke bandara.

"Itu berdasarkan regulasi keamanan dari maskapai. Sesuai aturan GACA, jemaah haji tidak boleh membawa air zamzam di dalam bagasi. Mereka akan terhimpit satu dengan yang lain, dan kemungkinan besar akan pecah lalu merembes, sehingga menyebabkan kabel-kabel di bawah pesawat akan terganggu," demikian pernyataan Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan Daerah Kerja Bandara Edayanti dilansir dari laman resmi Kementerian Agama.

Padahal, lanjut Eda, air Zamzam untuk jemaah haji Indonesia sudah disiapkan seberat lima liter dan telah tersedia di asrama haji embarkasi.

Jemaah haji Indonesia tidak perlu repot-repot lagi membawa Zamzam. Kondisi itu berbeda dengan jemaah asal negara lain yang tidak terfasilitasi pengiriman air Zamzam.

Klaim: Jemaah haji dilarang bawa air Zamzam karena dianggap radikal
Rating: Hoaks

Baca juga: Dirjen: Negosiasi penambahan air zamzam sampai 10 liter

Baca juga: Sosialisasi tidak bawa zamzam dalam koper terus digencarkan di Mekkah

Baca juga: Menag ingatkan kembali jamaah tidak bawa zamzam di koper bagasi

Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022