Jakarta (ANTARA) - Facebook yang merupakan salah satu jejaring sosial milik raksasa teknologi Meta mengumumkan bahwa saat ini pihaknya tengah membenahi tata letak laman umpan, feed, di aplikasinya sebagai taktik menarik lebih banyak pengguna berusia muda.

Nantinya pengguna akan lebih mudah mendapatkan konten-konten baru dan tidak lagi diprioritaskan melihat unggahan-unggahan dari akun yang diikutinya.

Baca juga: Meta digugat perusahaan VR MetaX

Reuters melansir pada Jumat, memang dalam beberapa waktu terakhir para Eksekutif Meta meminta agar produk "Reels" serta inovasinya bisa ditingkatkan karena terbukti menggaet lebih banyak pengguna usia muda.

Pada bagian "Home" di Facebook pengguna, nantinya akan banyak unggahan populer dari berbagai akun-akun di seluruh dunia yang disesuaikan dengan minat pengguna Facebook.

Cara tersebut mirip seperti sistem "For Your Page" atau "FYP" dari pesaing Facebook yaitu TikTok.

Baca juga: Instagram mungkinkan pengguna belanja langsung via pesan langsung

Selain pembaruan sistem "Home", Facebook akan menghadirkan "Feed" sebuah tab baru dan terpisah agar pengguna bisa melihat unggahan-unggahan dari akun yang berteman atau diikuti secara aktif oleh pengguna.

Di dalam "Feed" pengguna akan melihat unggahan yang ditampilkan secara kronologis mengenai aktivitas teman ataupun orang yang diikutinya.

Perusahaan media sosial di dunia telah saling berkompetisi mengembangkan dan menciptakan rekomendasi berbasis algoritmik dalam beberapa bulan terakhir karena adanya TikTok yang terus naik daun.

TikTok mengubah strategi media sosial dan menunjukkan perubahan yang sangat berbeda dengan sistem sosial media di 2018 ketika unggahan di media sosial hanya berkutat pada unggahan dari lingkungan pengguna entah dari teman ataupun keluarga di bagian halaman utamanya.

Untuk mewujudkan itu, bahkan Chief Product Officer Meta Chris Cox bahkan menyebutkan Meta menyiapkan lebih banyak unit pemrosesan grafis (GPU) hingga 5 kali lipat di pusat datanya agar bisa memberikan daya komputasi ekstra untuk kecerdasan buatannya.


Baca juga: Google sebut akan ikuti regulasi soal pendaftaran PSE

Baca juga: Pakar: Kewajiban daftar PSE adalah soal kedaulatan digital bangsa

Baca juga: Meta rilis laporan tahunan HAM pertama

Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022