Jakarta (ANTARA News) - Jenazah jurnalis dan sastrawan senior Ramadhan KH (Kartahadimaja), 79, dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Soekarno -Hatta, Cengkareng, Banten, pada Sabtu (18/3) pagi. Keterangan tersebut diperoleh dari pihak keluarga mantan wartawan Lembaga Kantor Berita ANTARA tersebut, di Jakarta, Jumat. Menggunakan pesawat milik maskapai MAS (Malaysia), jenazah diperkirakan tiba di Cengkareng pada pukul 08:30 WIB, untuk kemudian disemayamkan di rumah duka di Jalan Tirtayasa 4 No 9 Jakarta Selatan. Ramadhan, sastrawan angkatan `66 itu meninggal dunia di Cape Town, Afrika Selatan, tepat pada hari jadinya yang ke-79, yakni 16 Maret 2006. Salah satu karya kenamaan yang pernah ditulis oleh Kang Atun - sapaan akrab untuk Ramadhan - adalah Priangan Si Djelita (1956), yang ditulis saat ia kembali ke Indonesia dari perjalanan ke Eropa 1954. Pada tahun 1958, sesaat setelah menikah dengan Pruistin Atmadjasaputra, Ramadhan resmi menekuni karier sebagai wartawan kantor berita Antara di Bandung, Jawa Barat. Ia juga pernah bertugas sebagai Redaktur Majalah Kisah, Redaktur Mingguan Siasat, dan Redaktur Mingguan Siasat Baru. Tugasnya sebagai wartawan dan kiprahnya di dunia sastra membuat Ramadhan banyak bergaul dengan para seniman Indonesia. Selain terkenal sebagai sastrawan, Ramadhan juga diakui sebagai penulis biografi tokoh-tokoh besar di Indonesia. Kepiawaian sebagai penulis biografi dimulai oleh Ramadhan lewat buku yang memuat kisah cinta Inggit Garnarsih dengan Bung Karno pada tahun 1981. Buah karya yang mendapat banyak pujian itu diberi judul "Kuantar ke Gerbang, Kisah Cinta Ibu Inggit Garnasih dengan Bung Karno". Setahun kemudian, Ramadhan meluncurkan "Gelombang Hidupku, Dewi Dja dari Dardanella", yang mengangkat namanya sebagai penulis buku biografi. Setelah penerbitan kedua buku tersebut, berbagai buku biografi karya Ramadhan KH terus bermunculan. Sebut saja biografi mantan Presiden Soeharto, mantan Gubernur Jakarta Ali Sadikin, Kemal Idris, dan Goebel. Dari seluruh buku biografi yang ia buat, Dewi Dja, Ibu Inggit, Kawilarang, Didi Kartasasmita, dan Ali Sadikin merupakan tokoh yang sejak semula Ramadhan sendiri yang meminta mereka untuk ia tuliskan biografinya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006