Tanjungpinang (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mencatat kasus aktif di Kota Tanjungpinang menjadi tertinggi di wilayah itu setelah muncul sembilan kasus baru COVID-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana di Tanjungpinang, Jumat, mengatakan total jumlah kasus aktif COVID-19 di Tanjungpinang sebanyak 16 orang, lebih tinggi dibanding Batam dengan 14 orang.

"Kasus aktif di Batam sebelumnya tertinggi di Kepri, namun setelah muncul sembilan kasus baru di Tanjungpinang, Batam menempati urutan kedua," katanya.

Mantan Kadis Kesehatan Kepri itu menjelaskan jumlah pasien COVID-19 di Batam bertambah empat orang, namun juga ada enam pasien yang sembuh.

Baca juga: Satgas Kepri: 2 kasus baru muncul di Tanjungpinang, 1 wafat di Batam

Baca juga: Satgas: Natuna kembali zona kuning setelah muncul dua kasus COVID-19


Sementara di Kabupaten Bintan terdapat tiga pasien COVID-19 setelah muncul satu kasus baru. Sedangkan di Kabupaten Karimun terjadi penambahan satu pasien COVID-19, dan satu orang pasien yang sempat dirawat meninggal dunia.

"Tidak ada penambahan pasien di Natuna. Mudah-mudahan seluruh pasien segera sembuh," ucapnya.

Dua kabupaten lainnya di Kepri yakni Lingga dan Kepulauan Anambas nihil kasus aktif COVID-19. Kedua daerah ditetapkan sebagai zona hijau sekitar tiga bulan lalu.

"Lima kabupaten dan kota lainnya di Kepri masuk zona kuning atau risiko penularan rendah," katanya.

Tjetjep menjelaskan penularan COVID-19 di Kepri dalam pekan ini lebih cepat dibanding pekan lalu. Kondisi ini, menurut dia patut diwaspadai karena potensial bertambah banyak.

"Kalau dibanding DKI Jakarta dan sebagian daerah di Pulau Jawa, memang penularan COVID-19 relatif lambat dan terkendali, namun bukan berarti tidak bisa lebih cepat. Untuk mencegah dan menekan agar tidak tertular COVID-19 hanya dengan prokes dan vaksinasi," tuturnya.*

Baca juga: Gerak cepat Pemprov Kepri antisipasi kenaikan kasus COVID-19

Baca juga: Satgas: Tiga kabupaten di Kepri bertahan nihil kasus aktif COVID-19

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022