Jakarta (ANTARA) -
Anggota DPR RI Rahmad Handoyo mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan lebih hati-hati terhadap COVID-19 sub-varian BA 2.75.
 
"Memang dari sisi fatalitas rate (BA 2.75) tidak parah, tapi tetap akan berisiko bagi yang belum divaksin. Jadi harus tetap lebih hati-hati," kata anggota DPR Rahmad Handoyo, di Jakarta, Jumat.
 
Dia mengajak semua pihak tetap menerapkan protokol kesehatan, ikut vaksin lengkap, dan hidup sehat. Rahmad juga mengajak masyarakat agar meningkatkan lagi semangat untuk divaksin, sebab kesadaran masyarakat, baik untuk divaksin maupun menerapkan protokol kesehatan belakangan ini cenderung menurun.

Baca juga: Masyarakat diimbau kembali pakai masker di dalam maupun luar ruangan
 
Menurut dia, strategi pemerintah gas rem kebijakan untuk menanggulangi COVID-19 sudah tepat, namun tingkat keberhasilannya tentunya akan bergantung pada dukungan masyarakat.
 
"Presiden juga sudah mengajak ayo bermasker lagi. Vaksin booster jadi syarat untuk transportasi umum dan aktivitas masuk mal dan kantor, sehingga partisipasi masyarakat untuk divaksin diharapkan meningkat," kata dia.
 
Dia juga mengingatkan tidak perlu khawatir berlebihan, dan masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa, tapi diikuti kewaspadaan ekstra. Penyebaran BA 2.75 lebih tinggi, tapi tidak lebih bahaya dari varian Omicron dan Delta.
 
"Tapi tetap hati-hati, disiplin prokes dan ikut vaksin," kata dia lagi.

Baca juga: Dokter: Vaksinasi booster dapat mencegah risiko gejala berat
 
Rahmad juga mengingatkan jangan sampai masyarakat menggagap COVID-19 sudah tidak ada atau tidak bahaya. Di luar negeri, kenaikan kasus bisa ratusan ribu per hari.
 
Hal itu karena ada pelonggaran luar biasa, masyarakat bebas tidak bermasker dan tidak lagi menerapkan prokes. Dia mengatakan jangan sampai kenaikan kasus sebanyak itu juga terjadi di Indonesia.
 
"Saya kira kebijakan PPKM tetap masih layak. Secara nasional masih darurat, juga tidak tahu kapan pandemi berakhir. Jangan sampai mengikuti negara lain yang sudah bebas. Tetap lindungi orang lain dengan prokes, sampai benar-benar penyakit ini bisa ditekan," ujar Rahmad.

Baca juga: Pemerintah perpanjang PPKM luar Jawa-Bali hingga 1 Agustus

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022