Tujuh korban selamat sudah dievakuasi ke Distrik Wasior.
Manokwari (ANTARA) - Seorang meninggal dunia dalam kecelakaan perahu mesin bermuatan sembilan orang di perairan Teluk Duairi Kabupaten Teluk Wondama Papua Barat, Minggu dini hari.
 
Kepala Kantor SAR Manokwari I Wayan Suyatna mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan kecelakaan laut tersebut pada pukul 08.00 WIT dari Kepala Satuan (Kasat) Polair Polres Teluk Wondama Iptu La Sero.
 
"Kecelakaan kapal mesin bermuatan sembilan orang penumpang di perairan Teluk Duairi Minggu dini hari, tujuh orang di antaranya selamat, seorang meninggal dan seorang masih dalam pencarian," ujar I Wayan Suyatna.
 
Ia mengatakan bahwa tim gabungan SAR Manokwari dan Polair Polres Teluk Wondama dibantu tim BPBD setempat masih melakukan pencarian terhadap satu korban di perairan teluk Duairi hingga Minggu siang ini.
 
"Tujuh korban selamat sudah dievakuasi ke Distrik Wasior, sementara satu jenazah meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD Teluk Wondama," ujarnya.
 
Kasat Polair Polres Teluk Bintuni Iptu La Sero menjelaskan kronologis kejadian bermula pada hari Minggu sekitar pukul 21.00 WIT sembilan korban bertolak menggunakan motor mesin dari Pantai Sobey untuk memancing ikan di perairan Teluk Duairi.
 
"Sekitar pukul 22.00 WIT cuaca dalam kondisi hujan sehingga motoris menyalakan mesin untuk berpindah tempat, tiba-tiba badan perahu terbalik, terdapat satu korban yang diduga tidak bisa berenang sehingga meninggalkan dunia saat berupaya menyelamatkan diri," ujar La Sero.
 
Ia menyebutkan identitas sembilan korban tersebut, yakni Kletus Arianto Said (korban meninggal dunia) dan Udin F. Totoks (korban dalam pencarian), kemudian tujuh korban selamat, yaitu Novrianus Nino, Jemri Lasarus Tefnai, Maria Yasinta Bupu, Rianto Antonius Mage, Yudita, Bruno Said, dan Manggara (motoris).

Baca juga: Dua penumpang KM Cahaya Arafah yang dilaporkan hilang selamat
Baca juga: Satu jenazah PMI asal NTB korban kapal kecelakaan ditemukan tim SAR

Pewarta: Hans Arnold Kapisa
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022