Jakarta (ANTARA) - Saluran perdagangan elektronik (e-commerce) lintas perbatasan dinilai telah menyuntikkan vitalitas yang berkesinambungan bagi Kota Chongqing, sebuah kota pedalaman di wilayah China barat daya dengan potensi impor dan ekspor yang masif.

Pada Pameran Internasional untuk Investasi dan Perdagangan China Barat keempat, yang diselenggarakan dari Kamis (21/7) hingga Minggu (24/7) di Chongqing, sejumlah peneliti, perwakilan platform e-commerce, dan perusahaan perdagangan asing berkumpul serta memilih untuk menggali lebih banyak potensi dalam e-commerce lintas perbatasan Chongqing.

Chongqing Foreseen Optics Instrument Co., Ltd. melihat manfaat nyata yang dibawa oleh e-commerce lintas perbatasan. Produk-produk optik mereka meraup 14 juta yuan (1 yuan = Rp2.216) di platform e-commerce pada tahun lalu, dengan peningkatan tahunan lebih dari 30 persen di platform e-commerce selama tiga tahun.

"E-commerce lintas perbatasan tidak hanya membantu kami melewati epidemi COVID-19, tetapi juga menyediakan cara inovatif untuk memperkuat perusahaan-perusahaan manufaktur tradisional," papar Yang Lin, manajer perusahaan tersebut.

Peserta pameran lainnya, Chongqing Ujoin Import and Export Trade Co., Ltd., sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam ekspor komponen mobil, telah menjadi perusahaan terkemuka dalam e-commerce lintas perbatasan Chongqing, dengan volume perdagangan luar negeri via e-commerce pada tahun lalu meningkat 70 kali lebih dari tahun 2016.

Dari Januari hingga Mei, impor dan ekspor e-commerce lintas perbatasan Chongqing tumbuh sebesar 88,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 19,79 miliar yuan. Pada 2021, impor dan ekspor e-commerce lintas perbatasan Chongqing mencapai 32,21 miliar yuan, naik 63,3 persen (yoy).

"Meskipun Chongqing adalah kota pedalaman, kota ini akan menghasilkan nilai yang lebih berpengaruh dalam e-commerce lintas perbatasan. Itu karena Chongqing adalah basis manufaktur dan titik kunci yang menghubungkan Sabuk Ekonomi Sungai Yangtze dan daerah-daerah di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra, " kata Jian Jie, seorang profesor di Universitas Pos dan Telekomunikasi Chongqing.

Jian menambahkan bahwa perdagangan luar negeri Chongqing mencapai 800 miliar yuan tahun lalu, yang menunjukkan fondasi kuat dan masa depan menjanjikan untuk e-commerce lintas perbatasan Chongqing.

Alibaba.com, lokapasar antar pelaku bisnis daring untuk grosir global di bawah Grup Alibaba, mendirikan kantor di Chongqing pada 2008 dan memandang industri mobil, sepeda motor, dan suku cadang Chongqing sebagai sektor penting untuk dikembangkan.

Nilai perdagangan ekspor dari sektor tersebut menyumbang 30 persen dari total ekspor di Alibaba.com pada tahun lalu, dan jumlahnya meningkat 119 persen (yoy) di platform itu pada paruh pertama tahun ini.

Pada awal 2021, Amazon Global Selling juga mendirikan kantor regionalnya di Chengdu di Provinsi Sichuan, China barat daya, yang bertujuan untuk membuka pasar baru di China barat dengan Chengdu dan Chongqing sebagai titik kuncinya.

Richful Deyong, sebuah penyedia layanan perusahaan dan bisnis terintegrasi yang berbasis di Hong Kong, akan mendirikan kantor di Chongqing pekan depan, berharap dapat membantu lebih banyak perusahaan untuk berpartisipasi dalam e-commerce lintas perbatasan secara lebih layak dan legal.

Sebelumnya pada tahun ini, pemerintah Chongqing merilis sebuah rencana untuk mendorong perkembangan perdagangan luar negeri dan sejumlah mode barunya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan volume e-commerce lintas perbatasan di Chongqing menjadi lebih dari 70 miliar yuan dan membangun 10 zona percontohan e-commerce lintas perbatasan di kota tersebut pada 2025 mendatang.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022