Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) melaporkan sebanyak 746.243 ekor sapi telah mendapat vaksin PMK hingga Kamis pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan laporan Satgas yang diterima ANTARA di Jakarta, belum ada hewan ternak selain sapi yang mendapatkan suntikan vaksinasi PMK.

Penularan PMK itu terjadi di 22 provinsi dan menular di 273 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Satgas PMK melaporkan 438.315 ekor hewan terserang PMK sejak 5 Mei hingga hari ini yang terdiri atas 421.316 ekor sapi, 12.241 kerbau, 1.589 domba, 3.122 kambing, dan 47 babi.

Hewan yang sudah dinyatakan sembuh dilaporkan sebanyak 225.875 yang terdiri atas 217.082 ekor sapi, 6.091 kerbau, 992 domba, 1.694 kambing, dan 16 babi.

Baca juga: Pemprov nyatakan capaian vaksinasi PMK di Jatim tertinggi di Indonesia

Sementara yang dinyatakan belum sembuh sebanyak 201.442 ekor hewan terdiri dari 193.447 sapi, 6.023 kerbau, 580 domba, 1.361 kambing, dan 31 babi.

Adapun hewan ternak yang mati akibat wabah PMK sebanyak 4.233 ekor hewan yang terdiri dari 4.135 sapi, 78 kerbau, 9 domba, dan 11 kambing.

Sejumlah upaya pemerintah untuk menekan angka penularan PMK selain vaksinasi antara lain membatasi pergerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans, melarang pemasukan ternak dari daerah lain.

Lalu karantina dengan ketat, manajemen pemeliharaan yang baik, meningkatkan sanitasi, mendisinfeksi kandang dan sekitarnya secara berkala.

Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) meminta aparat untuk memperketat dan menertibkan pihak-pihak yang memanfaatkan situasi wabah PMK pada hewan ternak.

"Kami mohon kepada Satgas pengendalian PMK di daerah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk selalu memperketat pengawasan dan penertiban pihak-pihak yang mengambil keuntungan pribadi dari situasi wabah PMK ini," ujar Koordinator Tim Pakar Satgas PMK Wiku Adisasmito.

Wiku mengimbau kepada Satgas PMK dan petugas terkait dilakukan untuk menerapkan tindak pengamanan biosekuriti yang ketat, juga saat bertugas di area peternakan.

Selain itu Wiku mengingatkan jangan sampai ada pihak-pihak yang sengaja mengambil keuntungan pribadi dengan memanfaatkan ketidaktahuan para peternak, dan menakut-nakuti peternak, kemudian membeli ternaknya dengan harga murah.
.
Baca juga: Grobogan genjot capaian vaksinasi PMK usai dapat tambahan vaksin

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022