Dengan adanya acara ini kita mau membangun dialog kok bisa dari dua budaya yang berbeda bisa lahir metode tenun yang mirip
Yokohama (ANTARA) - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji berharap pertemuan kain tenun grinsing khas Bali dan tenun gasuri asal Fukuoka dalam ajang Indonesia Diversity Festival dapat mempererat hubungan kedua negara.

“Kali ini saya mendengar secara khusus terdapat workshop mengenai tenun grinsing Bali dan kurume gasuri Fukuoka yang terkenal dengan teknik tenun ikat gandanya. Saya berharap peserta menikmati pertukaran budaya antara kedua negara,” kata Kanasugi dalam sambutannya secara daring dalam ajang “Indonesia Diversity Festival: A Million Colours” di Yokohama, Sabtu.

Dia juga berharap dengan adanya festival tersebut, para peserta dapat merasakan budaya Indonesia lebih dalam dan menemukan persamaan serta perbedaan budaya antara kedua negara.

Seorang pengunjung melihat-lihat kain tenun Grinsing khas Bali dalam ajang “Indonesia Diversity Festival: A Million Colours” di Yokohama, Sabtu (31/7). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Melalui pengenalan dan partisipasi langsung budaya Indonesia dan Jepang, lanjut dia, ajang tersebut menjadi kesempatan bagi masing-masing peserta dan pengunjung untuk membawa kembali pesona budaya yang ditemukan dan menyampaikannya kepada orang-orang terdekat agar dapat lebih memperdalam minat terhadap kedua negara dari sebelumnya.

Kanasugi mengaku setiap harinya terkejut dengan keragaman Indonesia selama satu setengah tahun sejak ia pertama kalinya tinggal dan bertugas di Indonesia.

“Semakin saya mengetahuinya, semakin dalam dan semakin menarik pula hal tersebut bagi saya,” katanya.

Dia mengatakan Indonesia terkenal dengan ungkapan “Dari Sabang sampai Merauke” yang menunjukkan betapa luasnya tanah dan beragam budaya Indonesia.

“Selain itu, masyarakat Indonesia yang begitu mengenal Jepang dalam berbagai hal, mulai dari kuliner, budaya tradisional, budaya pop Jepang dan lain-lain membuat saya merasa bahagia hingga lubuk hati yang dalam,” katanya.

Peserta memperlihatkan kain tenun gasuri khas Fukuoka dalam ajang “Indonesia Diversity Festival: A Million Colours” di Yokohama, Sabtu (31/7). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Ke depannya, Kanasugi berharap lebih banyak orang Jepang yang mengenal pesona Indonesia dan ia mengaku senang acara tersebut diadakan di Jepang kendati ia tidak dapat hadir secara langsung.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya acara tersebut yang merupakan kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang.

Dalam kesempatan sama, Ketua Penyelenggara Indonesia Diversity Festival Danial Yusra menjelaskan pihaknya memilih mempertemukan tenun khas grinsing dari Bali dan gasuri dari Fukuoka.

“Tenun ikat ganda salah satu metode pembuatan kain tenun yang jarang di dunia hanya ditemukan di Indonesia, Jepang dan India. Dengan adanya acara ini kita mau membangun dialog kok bisa dari dua budaya yang berbeda bisa lahir metode tenun yang mirip,” katanya.

Danial berharap ajang tersebut dapat menjadi batu pijakan bagi para komunitas Indonesia untuk memiliki hubungan yang lebih kuat dengan Jepang dalam berbagai aspek.

Baca juga: DWP KBRI Tokyo promosikan batik indigo Indonesia di Jepang
Baca juga: Jepang kian sukai batik Indonesia


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022