Ada sejumlah individu yang mengorbankan waktu dan tenaga sebagai panitia, ada pula atlet yang terus berlatih untuk mengharumkan nama negara dan menyumbangkan medali kepada Merah Putih.
Sartono, pria asli Solo, Jawa Tengah, adalah salah satu sosok yang ikut berpartisipasi menyukseskan ajang olahraga regional Asia Tenggara untuk atlet penyandang disabilitas di tanah kelahirannya tersebut
Ayah satu anak ini bukan-lah atlet, bukan pula panita. Ia adalah seorang terapis pijat tunanetra yang ikut berpartisipasi menyukseskan ajang olahraga multieven dua tahun sekali itu.
Dengan kepekaan indera perabanya yang terlatih, pria berusia 48 tahun itu terampil memainkan jari jemarinya dan memberikan relaksasi kepada setiap orang yang menikmati pijatannya.
Keterlibatan Sartono di ajang olahraga internasional itu membuktikan bahwa meski bukan atlet, ia bisa berkontribusi dengan caranya sendiri melalui keterampilannya memijat.
Baca juga: ASEAN Para Games Solo, perjuangan untuk kesetaraan
Baca juga: Masyarakat antusias saksikan ASEAN Para Games 2022 di Solo
Selanjutnya: Sartono adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022