Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Sosial bekerja sama dengan Persatuan Pemberdayaan Disabilitas Aceh (PPDA) memberi pelatihan pijat kepada tunanetra untuk meningkatkan kemampuan mereka agar bisa mandiri.

Pekerja sosial Sentra Darussaadah Aceh Besar Erna Dwi Susanti mewakili Kementerian Sosial, di Banda Aceh, Rabu, mengatakan pelatihan diikuti 15 tunanetra dari Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.

"Belasan tunanetra tersebut diberi pelatihan pijat akupresur. Pelatihan tersebut merupakan dukungan dan perhatian Kementerian Sosial dalam memberdayakan tunanetra," kata Erna.

Baca juga: Kemensos intervensi kemiskinan ekstrem dengan program pemberdayaan

Pijat akupresur adalah memijat dengan teknik menggunakan ibu jari atau ujung jari di titik-titik tertentu pada tubuh seseorang guna merangsang energi.

Menurut Erna, melalui pelatihan vokasi tersebut diharapkan mampu memberikan keterampilan dan peningkatan kapasitas kepada disabilitas tunanetra.

"Dengan kemampuan pijat akupresur tersebut kiranya dapat meningkatkan kemandirian ekonomi dan finansial para tunanetra, sehingga membantu keberfungsian sosial individu, keluarga maupun masyarakat sekitar tunanetra," katanya.

Erna mengatakan pelatihan seperti itu sifatnya insidental atau hanya ada pada waktu tertentu. Namun, Kementerian Sosial terus berupaya memberdayakan penyandang disabilitas termasuk tunanetra secara berkelanjutan sesuai yang telah terprogramkan.

Baca juga: Kemensos beri bantuan modal usaha LKSA Sambikerep Surabaya

Ketua PPDA M Nur Abdullah mengatakan penyandang disabilitas, khususnya tunanetra yang bekerja sebagai tukang pijat ikut terdampak pandemi COVID-19. Mereka hidup dalam kondisi memprihatinkan.

"Sekarang, mereka ingin bangkit dengan menekuni pekerjaan mereka sebagai tenaga pijat. Atas dasar itu, kami bekerja sama dengan Kementerian Sosial memberikan pelatihan pijat akupresur kepada mereka," kata Nur Abdullah.

Menurut dia, untuk tahun ini pelatihan hanya diberikan kepada tunanetra dari Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Pihaknya berharap Kementerian Sosial mendukung pelatihan serupa dengan peserta tunanetra dari seluruh Aceh.

Baca juga: Kemensos dorong peningkatan ekonomi penyandang disabilitas di Sukabumi

"Kami berharap kemampuan tunanetra meningkat dari pelatihan tersebut, sehingga mereka mampu hidup mandiri dan mencegah mereka menjadi pengemis," katanya.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022