Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI mendorong peningkatan perekonomian penyandang disabilitas yang tinggal di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat melalui bantuan kewirausahaan.

"Bantuan ini bertujuan agar para penyandang disabilitas tersebut bisa hidup mandiri dan tentunya perekonomian dirinya maupun keluarganya meningkat," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos RI Pepen Nazarudin di Sukabumi pada Sabtu, (27/8).

Menurut Pepen, bantuan sosial yang diberikan Kemensos RI dapat membantu mengatasi permasalahan yang dimiliki para penyandang disabilitas di Kabupaten dan Kota di Sukabumi. Ia juga menambahkan bahwa Sentra Phalamartha mampu mengatasi permasalahan sosial lain di luar permasalahan kedisabilitasan.

Selain bantuan kewirausahaan untuk penyandang disabilitas, Kemensos RI pun menyalurkan bantuan lainnya dengan total penerima manfaat sebanyak 244 penyandang disabilitas di Kabupaten dan Kota Sukabumi dan untuk nilai total bantuan Rp538,9 juta.

Bantuan tersebut meliputi kursi roda adaptif dan elektrik, kursi roda anak, tongkat adaptif, tongkat kaki 3, tongkat ketiak, tongkat netra, kebutuhan dasar, nutrisi serta bantuan pemenuhan hidup layak.

Baca juga: Mensos Risma respons kebutuhan bayi penderita gagal hati

Pada kegiatan ini pun dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi VII Ribka Tjiptaning Proletariyati, di mana ia mengatakan bahwa penyandang disabilitas juga mempunyai hak yang sama. Selain itu, meskipun memiliki kekurangan mereka punya kelebihan yang tentunya harus dikembangkan salah satunya diberikan bantuan kewirausahaan agar perekonomian para penyandang disabilitas bisa terus meningkat dan tentunya bisa hidup mandiri.

Selain itu, meskipun memiliki kekurangan ia mengimbau agar tetap kreatif dan terus berinovasi, karena tidak sedikit penyandang disabiliitas yang berhasil mengembangkan usahanya serta memberikan bantuan kepada orang lain.

Di tempat yang sama, pasangan tuna netra Sulaiman (40) dan Teti (38) warga Kecamatan Baros, Kota Sukabumi mengatakan bantuan ini sangat berarti untuk memenuhi kebutuhan keluarga karena usaha pijat yang digelutinya sempat terhenti karena dampak dari pandemi COVID-19.

Baca juga: Kemensos siapkan lumbung sosial di Teluk Wondama antisipasi bencana

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022