Badung (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bersama Badan Narkotika Amerika Serikat (DEA) memimpin pertemuan Kelompok Kerja Wilayah Timur Jauh International Drugs Enforcement Conference (IDEC) di Bali, Selasa, untuk membahas strategi melawan jaringan kartel narkotika internasional.

Kepala BNN RI Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose menyampaikan selama situasi pandemi COVID-19 ada ragam modus operandi yang berkembang dalam produksi dan peredaran narkotika sehingga badan narkotika dari berbagai negara perlu duduk bersama membahas strategi pencegahan dan penindakan.

“Hari ini, kami melaksanakan IDEC, kenapa kami melakukan ini, karena kami melihat banyak hal atau modus operandi baru, kemudian kami perlu (membentuk) kerja sama antarnegara dan bukan hanya di Wilayah Timur Jauh, nantinya di konferensi ini kami membahas kartel di Meksiko,” kata Golose saat jumpa pers selepas pembukaan pertemuan di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa.

Ia menjelaskan pertemuan Kelompok Kerja Wilayah Timur Jauh IDEC di Bali berlangsung pada 2–4 Agustus 2022 dan seluruh rangkaian pertemuan berlangsung tertutup.

Baca juga: BNN RI perkuat penanganan narkoba melalui IDEC

Walaupun demikian, Golose menyampaikan pertemuan itu bakal menjadi ajang pertukaran informasi, data intelijen, sarana untuk berbagi pengalaman, dan praktik kerja baik (best practice) dari negara-negara yang hadir terkait penanggulangan narkotika.

“Pertemuan ini merupakan ajang berjejaring,” kata Golose.

Ia menyampaikan Indonesia selaku tuan rumah memanfaatkan pertemuan itu untuk menegaskan kembali komitmen Indonesia ikut melawan jaringan kartel dan organisasi kriminal internasional.

“Untuk Indonesia, komitmen kami melawan jaringan kriminal lintas negara bersama-sama, dan menang dari mereka khususnya kartel narkoba,” katanya.

Baca juga: Kepala BNN-Wamenlu Venezuela bahas upaya kerja sama perangi narkoba

Direktur Regional Wilayah Timur Jauh DEA John P. Scott menyampaikan Amerika Serikat terus mendukung upaya dunia memerangi kartel narkotika. Oleh karena itu, AS yang juga ikut menyelenggarakan pertemuan (co-host), berkomitmen membagi informasi dan data intelijen kepada sesama badan narkotika dari negara lain.

“Bersama-sama, kami jadi lebih kuat membangun sistem yang lebih baik, bertukar informasi, informasi intelijen, dan bekerja bersama-sama sebagai sebuah kesatuan melawan jaringan kriminal ini,” kata Scott menjawab pertanyaan ANTARA.

Ia menyampaikan tujuan pertemuan itu di antaranya memperkuat jejaring dan kerja sama antarbadan narkotika dan meningkatkan pertukaran informasi.

Baca juga: BNN RI dan Peru perkuat kerja sama atasi permasalahan narkotika

“Hampir 3 tahun, kita tidak dapat menyelenggarakan pertemuan secara langsung karena pembatasan akibat pandemi COVID-19. Jadi, yang utama dari pertemuan ini bagaimana mitra kerja kami dari negara-negara yang hadir saling mengenal satu sama lain, serta saling belajar dari pengalaman masing-masing sehingga kami dapat memberantas peredaran narkoba jauh lebih baik, lebih cerdas, dan lebih efisien,” kata dia.

Pertemuan Kelompok Kerja Wilayah Timur Jauh IDEC di Bali dihadiri setidaknya 98 perwakilan dari badan narkotika 14 negara. Negara-negara yang hadir secara langsung di antaranya Indonesia, Amerika Serikat, China, Jepang, Australia, Thailand, dan Korea Selatan.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022