Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah pesan berantai yang beredar sejak akhir Juli 2022 menyatakan saat ini ada fenomena Albelian di Indonesia, dengan ciri cuaca lebih dingin dibandingkan tahun sebelumnya.

Fenomena Albelian, yang diklaim sebagai efek dari Aphelion atau kondisi dimana jarak matahari berada di titik terjauh dari bumi, disebut akan berlangsung hingga 22 Agustus.

Fenomena alam tersebut dinarasikan dapat memunculkan sejumlah penyakit, layaknya pegal-pegal, demam, tenggorokan tersumbat, hingga masalah pernapasan.

Berikut isi pesan yang beredar melalui WhatsApp tersebut:
"Mulai besok hingga 22 Agustus cuaca akan lebih dingin dan lebih dingin dari tahun lalu. Ini disebut fenomena Albelian. Dimulai besok pagi jam 5-27. Kita tidak hanya akan melihat tetapi juga mengalami efek dari Fenomena Alphelion. Ini akan berakhir pada Agustus 2022. Selama ini kita akan mengalami cuaca dingin yang belum pernah ada sebelumnya.. karena itu.. badan kita pegal-pegal dan tenggorokan tersumbat, Demam, batuk dan masalah pernapasan terjadi. Oleh karena itu, lebih baik memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda dengan vitamin dan produk makanan sehat lainnya. Jarak antara Matahari dan Bumi adalah 90.000.000 km. Tapi selama Fenomena Alphelion ini, jarak antara keduanya akan meningkat menjadi 152.000.000 km. Itu adalah peningkatan 66%. Share agar keluarga dan teman kita waspada,".

Namun, benarkah saat ini Indonesia alami suhu udara dingin efek dari Alphelion?
 
Tangkapan layar pesan berantai berisi narasi Indonesia alami suhu udara dingin efek dari Aphelion (WhatsApp)


Penjelasan:
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), melalui laman resminya, menjelaskan Aphelion merupakan fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.

Namun, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan.

Menurut BMKG, beberapa daerah di Indonesia biasanya akan mengalami fenomena bediding pada Juli hingga September.

Fenomena bediding merupakan peristiwa suhu udara terasa lebih dingin dari sebelumnya, yang terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau dan merupakan hal yang biasa terjadi setiap tahun.

Suhu dingin ini berasal dari pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia, yang menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia.

Klaim: Indonesia alami suhu udara dingin efek dari Aphelion
Rating: Hoaks

Cek fakta: Misinformasi! Fenomena Aphelion berlangsung pada 4 Januari hingga Agustus

Baca juga: BMKG imbau masyarakat Lanny Jaya waspadai potensi cuaca ekstrem

Baca juga: BMKG: 96 persen wilayah NTT telah memasuki musim kemarau 2022

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2022