Perlu dibentuk Badan Pengelola Teluk Balikpapan atau apa pun namanya, sehingga teluk ini mendapat perhatian sebagai kawasan pendukung IKN.
Samarinda (ANTARA) - Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyatakan, Teluk Balikpapan memerlukan perhatian lebih untuk mendukung pembangunan hingga keberlanjutan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

"Untuk itu, perlu dibentuk Badan Pengelola Teluk Balikpapan atau apa pun namanya, yang penting teluk ini mendapat perhatian lebih sebagai kawasan pendukung IKN," ujar Kabid Ekonomi, Infrastruktur dan SDA Bapelitbang Kabupaten PPU Rahmania Muchtar, di Samarinda, Rabu.

Dalam setiap pembangunan hampir dipastikan memiliki dampak. Begitu pula dengan pembangunan IKN juga dikhawatirkan terdampak pada Teluk Balikpapan, karena antara lain di lokasi ini menjadi titik utama bongkar muat material untuk pembangunan di IKN.

Selain aktivitas bongkar muat barang, di lokasi ini juga akan menjadi padat aktivitas manusia, sehingga dikhawatirkan terjadi kerusakan kawasan, adanya ceceran material hingga pembuangan limbah atau sampah di teluk itu dan kawasan pesisirnya.

Hal lain yang dikhawatirkan juga dari sisi sosial dan ekonomi masyarakat, seperti nelayan setempat baik yang menangkap ikan di laut maupun sistem keramba.

Dari sisi kerusakan lingkungan, katanya lagi, dikhawatirkan mangrove di Teluk Balikpapan dan sekitarnya mati atau mengalami penurunan fungsi, sehingga keanekaragaman hayati di kawasan itu akan hilang, baik hilang karena pindah lokasi maupun karena mati.

"Di Teluk Balikpapan dan sekitarnya dihuni oleh beragam hayati yang perlu perlindungan seperti pesut, bekantan, dan lainnya, bahkan ada juga aneka flora. Makanan utama bekantan adalah mangrove jenis perepat, sehingga jika mangrove mati, maka terancam pula populasi bekantan," katanya lagi.

Rahmania menjadi narasumber dalam Sidang Pleno ke-2 Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (TKPSDA WS) Mahakam. Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan materi dengan tema "Isu Strategis Pemeliharaan Catchment Area di IKN".

Menurutnya, berdasarkan pola garis batas dan arah aliran sungai, maka DAS di kawasan IKN merupakan DAS dengan pola dendritik yang bermuara di Teluk Balikpapan, sehingga bagian hulunya pun harus mendapat perhatian khusus.

Menurutnya lagi, ada sejumlah hal penting yang perlu dipelihara di Catchment Area (Daerah Aliran Sungai/DAS) IKN, yakni deforestasi akibat bukaan lahan untuk pembangunan harus dilakukan seminimal mungkin.

Penetapan regulasi untuk mitigasi potensi bencana selama rentang reforestasi hingga memenuhi 60 persen zona hijau, terutama di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

"Penegakan aturan reklamasi pada wilayah bekas tambang secara menyeluruh pada Kawasan Strategi Nasional (KSN) IKN, pemetaan kondisi zona DAS (bagian hulu, tengah, bagian hilir) serta kebijakan terkait pengelolaan pada zonasi tersebut secara parsial maupun secara komprehensif," katanya pula.
Baca juga: Peneliti khawatirkan habitat bekantan di Teluk Balikpapan
Baca juga: Pakar: Manfaatkan akses Teluk Balikpapan untuk bangun ibu kota baru

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022