Dari delapan alat tersebut, sebanyak enam alat di antaranya untuk mengemas rokok kretek dan dua untuk mengemas rokok klobot
Kudus (ANTARA) - Barang Koleksi Museum Kretek Kudus, Jawa Tengah, mengalami penambahan setelah mendapatkan hibah delapan alat untuk pengemasan rokok kretek serta rokok klobot dari satu perusahaan rokok setempat.

"Dari delapan alat tersebut, sebanyak enam alat di antaranya untuk mengemas rokok kretek dan dua untuk mengemas rokok klobot," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Kretek dan Taman Budaya Kudus Yusron didampingi stafnya Rina Hidayati Noor di Kudus, Rabu.

Koleksi baru dari Pabrik Rokok Sukun tersebut, kata dia, sudah diterima pada 16 Juni 2022, sedangkan saat ini masih dalam tahap inventarisasi.

Langkah selanjutnya, yakni dilakukan konservasi dan kajian koleksi yang baru diterima tersebut, sehingga bisa diketahui arti dari masing-masing alat tersebut.

Baca juga: Pemerhati sejarah: Museum Kretek saatnya jadi magnet wisatawan asing

"Setelah diketahui makna dan sejarah alat tersebut, kemudian diseminarkan baru bisa diputuskan koleksi baru tersebut akan dipajang atau disimpan di tempat penyimpanan koleksi museum," ujarnya.

Sementara total koleksi yang dimiliki Museum Kretek Kudus, kata dia, masih dalam tahap inventarisasi. Sedangkan hasil inventarisasi sejak tahun 2021 hingga saat ini yang tercatat sebanyak 895 koleksi.

Dari ratusan koleksi tersebut, sekitar 70 persen merupakan koleksi rokok dengan berbagai merek dari tahun ke tahun dan dari berbagai pabrik rokok di Kudus.

Baca juga: Bupati Kudus ajak generasi muda pelajari sejarah melalui museum

Agus Sarjono, perwakilan dari Pabrik Rokok Sukun membenarkan adanya hibah peralatan pengemasan rokok yang sebelumnya digunakan PR Sukun kepada Museum Kretek Kudus.

Hibah tersebut, kata dia, bertujuan untuk melengkapi proses produksi pembuatan rokok kretek, sehingga pengunjung bisa melihat proses produksi rokok secara lengkap dari awal hingga akhir menjadi sebuah produk rokok yang siap dipasarkan.

"Narasinya setiap koleksinya tentu juga harus lengkap, agar alat produksi yang dipamerkan juga mudah dipahami para pengunjung," ujarnya.

Baca juga: Pengembangan Museum Patiayam diusulkan Rp2,2 miliar

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022