Jayapura (ANTARA News) - Tiga asrama mahasiswa di kawasan Abepura, Jayapura, hingga Rabu masih sepi penghuni, enam hari setelah kerusuhan berdarah yang mengakibatkan sejumlah aparat keamanan meninggal dunia, puluhan aparat keamanan dan warga masyarakat sipil luka. ANTARA News melaporkan ketiga asrama yang sepi dari penghuni itu terutama asrama yang dekat dengan Kampus Uncen, yaitu Asrama Mahasiswa Nayak dari Kabupaten Jayawijaya, Asrama Mahasiswa Ninmin dari Kabupaten Tolikara dan Yahukimo serta Asrama Mahasiswa Kamoro, Kabupaten Mimika. Menurut warga yang bermukim di sekitar asrama, sejak pecahnya kerusuhan Abepura berdarah, 17 Maret lalu, ketiga asrama mahasiswa ini tidak berpenghuni. Tidak jelas keberadaan para mahasiswa tersebut, namun dikhabarkan para mahasiswa memilih tinggal di rumah keluarga atau handai taulan terdekat di Kota Jayapura dan Sentani, Kabupaten Jayapura. Selain itu, dikhabarkan para mahasiswa mengungsi ke hutan belantara, bahkan tidak tertutup kemungkinan mengungsi ke negara tetangga Papua Nugini (PNG). Ketakutan mahasiswa itu terpicu ketika aparat keamanan dari Satuan Brimob Polda Papua melakukan penyisiran di malam hari sebagai rasa kecewa atas jatuhnya korban tiga aparat Satuan Brimob Polda, satu Dalmas dan satu anggota TNI-AU ketika terjadi bentrokan dengan warga masyarakat di depan Kampus Uncen, Abepura. Seluruh fasilitas asrama mahasiswa seperti TV dan kaca jendela pecah akibat amukan aparat keamanan dari Satuan Brimob Polda Papua. Tidak hanya itu, mahasiswa yang berada di asrama mahasiswa dianiaya dan digiring ke Mapolda Papua. Asrama mahasiswa Yanak dan asrama Ninmin seluruhnya dihuni mahasiswa asal Pegunungan Tengah Papua, yaitu Kabupaten Jayawijaya, Tolikara, Puncak Jaya dan Kabupaten Yahukimo. Para mahasiswa dan masyarakat asal Pegunungan Tengah itu dituding oleh aparat keamanan sebagai pemicu kerusuhan Abepura, padahal kerusuhan tersebut tidak hanya dari Pegunungan Tengah, melainkan dari seluruh masyarakat dan mahasiswa Papua. Sementara itu, aktifitas perkuliahan di Kampus Uncen Abepura dan Kampus Waena serta Sekolah Tinggi Teologia (STT) Gereja Kristen Injili (GKI) IS.Kejne yang dekat dengan Kampus Uncen sampai saat ini masih sepi, karena masih trauma dengan aksi penyisiran aparat keamanan Satuan Brimob Polda Papua. Sedangkan Kampus Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) di dekat Kampus Uncen telah melakukan aktifitas perkuliahan, walaupun jumlah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan sangat sedikit. (*)

Copyright © ANTARA 2006