Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) meraih penghargaan Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2022 kategori Social Empowerment atas program Konservasi Terumbu Karang oleh Kelompok Nelayan Kimasea yang merupakan salah satu program konservasi PKT sejak 13 tahun.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengungkapkan konservasi terumbu karang di perairan Bontang telah dijalankan PKT sejak 2009 dengan komitmen penurunan 500 unit media terumbu buatan setiap tahun.

Program konservasi terumbu karang ini direalisasikan di perairan Tobok Batang Kota Bontang dengan luasan mencapai 20 hektare (Ha). Program konservasi dilakukan oleh PKT karena melihat kondisi terumbu karang di perairan Bontang yang mengalami kerusakan akibat penangkapan ikan tidak ramah lingkungan (PITRaL) yang bersifat destruktif.

Berdasarkan data Pemerintah, dari 5.464 Ha luas wilayah terumbu karang di perairan Bontang, 2.500 Ha diantaranya dalam keadaan rusak.

Baca juga: PKT olah 35 ribu ton limbah batu bara dukung komitmen ESG
​​​​​​
"Kondisi inilah yang menjadi keprihatinan PKT untuk turut berperan dalam merehabilitasi terumbu karang di perairan Bontang," kata Rahmad.

Kesinambungan langkah konservasi terumbu diikuti pembinaan dan pelibatan masyarakat dalam menjaga ekosistem perairan melalui pembentukan kelompok nelayan Kimasea pada 2017.

Pembinaan ditujukan untuk menumbuhkan kesadaran nelayan dalam menjaga ekosistem perairan, dengan mendorong aksi nyata penyelamatan ekosistem perairan tanpa ada lagi aktivitas destruktif dalam penangkapan ikan.

Mulai awal pembinaan, kelompok Kimasea dibekali edukasi akan pentingnya menjaga ekosistem perairan dan penangkapan ikan dengan ramah lingkungan. Selain itu juga diberikan berbagai pelatihan dan pemberdayaan seperti pembuatan media terumbu hingga monitoring perkembangan area konservasi secara berkala.
​​​​​​

"Penguatan kapasitas anggota kelompok Kimasea juga disasar selama pembinaan, seperti kemampuan teknik transplantasi terumbu hingga pelatihan dan sertifikasi menyelam untuk mendukung aktivitas monitoring kawasan konservasi," kata Rahmad.

Lima tahun pembinaan, kelompok Kimasea mampu mendirikan usaha pembuatan media terumbu karang berbagai model, dengan total 14 anggota dan juga memasok berbagai pesanan dari pemerintah, lembaga, maupun perusahaan lain di Kota Bontang.

Dari unit usaha tersebut, kelompok Kimasea mencapai kemandirian yang diikuti kesejahteraan para anggota, hingga memasuki exit strategy di awal 2022 yang mana PKT sudah tidak lagi turut campur.

Baca juga: PKT pakai motor listrik untuk operasional, dukung Net Zero Emission

Namun PKT tidak langsung melepas pendampingan, sebab binaan yang telah memasuki exit strategy tetap mendapatkan manfaat melalui maintenance program yang difasilitasi berbagai pengembangan. Salah satunya dukungan peralatan selam bagi anggota kelompok, seperti Buoyancy Compensator Device (BCD), scuba tank, diving regulator, wetsuit hingga kompresor pengisi scuba tank.

"Bantuan ini ditujukan agar kelompok Kimasea makin memaksimalkan monitoring konservasi terumbu di perairan Bontang, sehingga pembinaan yang telah berjalan memiliki nilai keberlanjutan," terang Rahmad.

Selama 13 tahun realisasi program, kini terdapat 38 genus karang di seluruh area konservasi PKT dengan pertumbuhan soft coral maupun hard coral relatif normal. Begitu pula metode transplantasi, terus dikembangkan dengan model terumbu berbentuk kubus dan trapesium.

Model ini sangat mendukung perkembangan transplantasi dengan keunggulan masing-masing. Diantaranya ikan yang lebih besar untuk model kubus, dan ikan yang lebih banyak untuk model trapesium. Bahkan dari evaluasi, satu tahun perkembangan terumbu dengan transplantasi mampu mencapai ukuran 40 centimeter.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022