Beijing (ANTARA) - Indeks harga konsumen (CPI) China, ukuran utama inflasi, meningkat 2,7 persen tahun ke tahun pada Juli, sebut Biro Statistik Nasional (NBS), Rabu.

Harga nonmakanan naik 1,9 persen dari tahun sebelumnya, berkurang dari kenaikan 2,5 persen pada Juni, data NBS menunjukkan.

IHK inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi, naik 0,8 persen tahun ke tahun pada Juli, lebih rendah dari kenaikan 1,0 persen di bulan sebelumnya.

Pada basis bulanan, IHK naik tipis 0,5 persen karena kenaikan harga daging babi dan sayuran segar, serta faktor musiman, kata Dong Lijuan, ahli statistik senior di NBS.

Harga makanan naik 3,0 persen dari bulan sebelumnya, menaikkan inflasi konsumen bulanan sekitar 0,53 poin persentase, menurut data.

Secara khusus, harga daging babi, daging pokok di China, meningkat 25,6 persen bulan ke bulan pada Juli, sebagian karena keengganan beberapa peternak babi untuk menjual, sementara permintaan konsumen pulih, kata Dong.

Harga sayuran segar naik 10,3 persen karena suhu tinggi yang terus menerus di banyak wilayah negara, sementara harga buah segar turun 3,8 persen karena meningkatnya pasokan pasar.

Data pada Rabu juga menunjukkan bahwa indeks harga produsen China, yang mengukur biaya barang di gerbang pabrik, naik 4,2 persen tahun ke tahun pada Juli.


Baca juga: Pasar saham Asia berjatuhan, investor bersiap pantau data inflasi AS
Baca juga: Indeks harga produsen dan indeks harga konsumen China masih melonjak
Baca juga: PM Malaysia, Menlu China bahas inflasi hingga ketahanan pangan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022