Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi Catalyst Tech menyatakan bisnis yang mereka jalankan relatif tidak mengalami penurunan selama pandemi COVID-19 berkat pemanfaatan platform digital.

Baca juga: OJK: "Cloud Computing" bakal menghemat biaya industri perbankan

"Kita khawatir dulu daya beli masyarakat turun gara-gara pandemi. Tetapi faktanya adalah orang-orang hanya pindah dari offline menjadi online. Jadi apa yang kita kehilangan pembelian di toko offline tetapi di online channel selalu bisa mengimbangi," ujar CTO dan Co-Founder Catalyst Tech Pria P dalam diskusi daring, Rabu.

Catalyst Tech merupakan sebuah perusahaan teknologi dibalik situs belanja daring JamTangan.com dan Voila.id.

JamTangan.com merupakan platform penjualan berbasis online dan offline dengan 10 toko fisik yang tersebar di Pulau Jawa.

Sedangkan Voila.id adalah destinasi belanja mode dan barang mewah yang memiliki visi untuk menyediakan jaminan produk 100 persen asli. Voila memiliki dua toko fisik yang berada di Jakarta dan Surabaya.

Baca juga: Orbit Future Academy hadirkan pelatihan komputasi awan gratis

Menurut Pria, selama pandemi COVID-19, terjadi pergeseran preferensi belanja masyarakat, dari yang sebelumnya offline menjadi online. Hal tersebut dilihat sebagai peluang bisnis, sehingga pihaknya memutuskan untuk menguatkan bisnis di ranah digital.

Hal tersebut terbukti efektif. Meski penjualan secara offline terhambat selama pandemi, hal itu bisa diimbangi dengan penjualan yang dilakukan secara online.

Dalam penguatan bisnis di kanal online tersebut, Catalyst Technology memilih Amazon Web Services (AWS) sebagai penyedia teknologi komputasi awan atau cloud computing untuk memastikan bahwa layanannya tetap mampu melayani kebutuhan pelanggan.

"Kami memerlukan penguatan pada semua kanal penjualan, dan kami menilai cloud sebagai solusi yang tepat untuk menjawab kebutuhan kedua merek kami,” kata Pria.

“Bukan hanya produk yang ditawarkan di JamTangan.com dan Voila.id, namun kami berharap dapat menyediakan user experience yang terbaik, sehingga pembeli pun nyaman berbelanja di platform kami dan bahkan menjadi brand ambassador," tambah dia.

Baca juga: Jihan Hanifah Yasmin, perempuan yang gigih belajar ilmu teknologi

Dalam mencapai targetnya, Catalyst Technology menggunakan Amazon Web Services (AWS) selama beberapa tahun. Infrastrukturnya sebagian besar berjalan di Amazon Elastic Kubernetes Service (EKS), database di Amazon Relational Database Service (RDS), dan aset statis berada di Amazon Simple Storage Service (S3).

Ke depannya, Catalyst Technology berencana untuk menjajaki penggunaan machine learning bersama tim AWS.

Layanan-layanan yang disediakan oleh AWS dinilai terbukti membantu JamTangan.com dan Voila.id dalam mengatur periode ramai pengunjung seperti promo "tanggal cantik".

Dengan layanan cloud serta beragam solusi lainnya yang disediakan oleh AWS, periode-periode kritikal ini dapat dilewati tanpa gangguan, dan user experience tetap terjaga.

Terkait arah bisnis selanjutnya, Pria mengatakan ke depan pihaknya akan semakin mengembangkan bisnis dengan menyasar ceruk-ceruk pasar potensial yang belum tergarap di dalam negeri.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan tim AWS untuk menangkap peluang-peluang tersebut, serta memindahkan data dan beban kerja perusahaan ke AWS Asia Pacific (Jakarta) Region untuk semakin menurunkan latensi dan meningkatkan user experience," kata dia.

AWS Asia Pacific (Jakarta) Region merupakan infrastruktur diluncurkan AWS pada Desember 2021 lalu. AWS Asia Pacific (Jakarta) Region terdiri dari tiga Availability Zones (AZs), yang masing-masing memiliki satu atau lebih pusat data.


Baca juga: OJK ingatkan isu keamanan data saat tekfin adopsi komputasi awan

Baca juga: Pemanfaatan komputasi awan buka peluang peningkatan ekonomi

Baca juga: Cloud diyakini bantu bisnis lebih tangkas dan adaptif

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022