Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap peringatan 77 tahun Indonesia merdeka dapat menjadi momentum membangkitkan kebhinekaan bangsa Indonesia di tengah tantangan global.

"Bhinneka Tunggal Ika jangan hanya dijadikan mitos, tetapi hendaknya dijadikan etos bangsa untuk memperkokoh kebangsaan di tengah tarikan globalisasi budaya," kata Sultan HB X di Bangsal Srimanganti, Keraton Yogyakarta, Jumat.

Sultan menilai peringatan 77 tahun proklamasi Indonesia dengan tema "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat" mengandung makna bahwa kerja bersama merupakan syarat bangkit kembali dalam berbagai aspeknya, setelah pandemi COVID-19.

Baca juga: Sultan dukung KPK lanjutkan proses hukum kasus Mandala Krida

"Bersama di sini dapat dimaknai sebagai upaya lintas agama, etnik, dan golongan yang terakumulasi menjadi 'The Energy of Indonesia'. Sejarah telah menorehkan semangat kebhinnekatunggalikaan yang bisa dilacak dari narasi-narasi kemanusiaan para pribadi pelaku sejarah," kata dia.

Sri Sultan melanjutkan bahwa keberagaman sejatinya merupakan keniscayaan sekaligus sesuatu yang sepatutnya disyukuri.

"Saat kita membicarakan sebuah negara, maka keberagaman adalah sebuah keniscayaan yang sudah seharusnya kita hargai dan kita syukuri. Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dengan keniscayaan keberagaman," kata dia.

Menurut dia, terdapat tiga aspek penting yang terkait dengan keberagaman di Indonesia yakni bahasa, agama, dan kepercayaan.

"Ketiganya dapat semakin kokoh jika dilandasi semangat Bhinneka Tunggal Ika," kata dia.

Menurut Sultan, hal lain yang menjadi landasan bertindak dan penting untuk dilakukan adalah penerapan nilai-nilai saling mengasihi dan menghargai sesama yang beragam demi terwujudnya kedamaian.

Baca juga: Sultan HB X dorong petani milenial berinovasi pasarkan produk pangan

"Perlakukanlah setiap orang sebagaimana kamu sendiri ingin diperlakukan orang lain," kata Sri Sultan.

Indonesia bukanlah sekedar nama-nama atau gambar deretan pulau-pulau di peta dunia, melainkan sebuah kekuatan dahsyat yang disegani oleh bangsa-bangsa lain dengan penuh hormat.

"Inilah realitas kebhinekaan budaya-budaya kita, yang selain sebagai kekayaan, juga mengekspresikan Kemerdekaan Indonesia di bidang budaya," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022