Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ari Hernanto Soemarno membantah biaya produksi minyak di Blok Cepu hanya 1,6 dolar AS per barel. "Angka itu baru merupakan biaya operasi dan belum memasukkan biaya investasi serta fasilitas infrastruktur pengembangan lapangan," katanya di Jakarta, Jumat. Namun Ari tidak menyebut berapa biaya produksi minyak Cepu sebenarnya. Sebelumnya, inforial Kementerian Negara BUMN di sejumlah media massa nasional menyebutkan, biaya produksi 170.000 barel minyak Cepu per hari membutuhkan dana 100 juta dolar per tahun atau hanya 1,61 dolar per barel. Angka produksi itu jauh lebih rendah ketimbang rata-rata kontraktor migas lain yang menurut Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) Kardaya Warnika sebesar 4-8 dolar AS per barel. Mengenai pengajuan rencana pengembangan (plan of development/PoD), Direktur Hulu Pertamina Sukusen Soemarinda mengatakan, PoD yang rencananya diajukan pekan depan adalah PoD baru yang disepakati Pertamina dan ExxonMobil. Ia juga mengatakan, teknologi yang akan digunakan adalah Enhance Oil Recovery (EOR) mengingat produksi minyak yang dihasilkan di atas 100.000 barel per hari. Menyangkut stok, Ari mengatakan, stok bahan bakar minyak (BBM) nasional saat ini pada posisi aman, yakni 23,4 hari. Menurut dia, perbaikan kilang Balongan, Jawa Barat beberapa waktu lalu tidak terlalu banyak mempengaruhi stok BBM. "Stok tetap aman yakni 22 hari," katanya. Ari mengatakan, sejak kenaikan harga BBM Oktober 2005, konsumsi BBM terus menurun.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006