Saksi sejarah leluhur Kabupaten Bekasi berkorban jiwa raga
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melepas ratusan peserta kirab budaya dan kebangsaan dari dua titik yakni Kecamatan Cibarusah untuk jalur selatan dan Kecamatan Babelan di wilayah utara sebagai rangkaian memperingati Hari Jadi ke-72 daerah itu.
 

Pertama kali dilaksanakan dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Bekasi.
Gagasan ini lahir dari Abah Habib Lutfi Bin Yahya yang nanti malam akan memimpin istighosah memohon keselamatan dan keberkahan untuk Kabupaten Bekasi yang tengah merayakan hari jadi," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan kepada peserta kirab melalui aplikasi daring, Senin.
 

Dani mengatakan tujuan kirab ini tiada lain adalah upaya untuk terus menggali dan menyebarluaskan wawasan sejarah Kabupaten Bekasi dan sejarah Nasional yang ada di daerah itu.
 

"Kabupaten Bekasi di masa lalu baik saat merebut kemerdekaan maupun usai kemerdekaan menjadi daerah tapal batas yang menjadi saksi sejarah leluhur Kabupaten Bekasi berkorban jiwa raga merebut dan mempertahankan kemerdekaan," katanya.
 

Peserta kirab dijadwalkan melewati sejumlah tempat bersejarah di antaranya Klenteng Ngo Kok Ong, Gereja tertua di Kabupaten Bekasi, serta Masjid Al-Mujahidin di Cibarusah yang menjadi pusat latihan Laskar Hizbullah yang ikut berkontribusi besar di era kemerdekaan.

Baca juga: Warga Cikarang sedekah bumi di Situ Rawa Binong Bekasi

Baca juga: Sejarahwan ceritakan sejarah singkat lahirnya Kabupaten Bekasi

 

Peserta Kirab Budaya dan Kebangsaan dari Banser NU Kabupaten Bekasi tiba di Museum Gedung Juang 45 Tambun Selatan, Senin siang sebelum melanjutkan perjalanan menuju Kantor Pemkab Bekasi. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).
Dari garis awal Kecamatan Babelan, peserta akan melintasi perpustakaan umum yang menjadi kantor pemerintahan tertua di Kabupaten Bekasi serta Museum Gedung Juang 45 Tambun yang menjadi saksi dan menyimpan sejarah Kabupaten Bekasi maupun Indonesia di masa lalu.
 

"Bangunan-bangunan ibadah tertua tersebut adalah simbol persatuan dan kesatuan yang menjadi harga mati bagi warga Bekasi, sejak awal kemerdekaan karena berjuang bersama semua golongan bukan hanya Muslim tetapi agama lain serta suku-suku pendatang juga ikut berjuang," katanya.
 

Dani berharap kegiatan kirab ini makin memperluas pengetahuan generasi muda. Di sisi lain, masyarakat yang terlibat dari tahun ke tahun juga diharapkan semakin bertambah sehingga semakin banyak tempat bersejarah yang dapat disinggahi dan diungkap ke masyarakat.
 

"Ini untuk kunci kemajuan kita ke depan dengan berpegang teguh kepada nilai-nilai persatuan dan kesatuan, nilai-nilai perjuangan dan patriotisme yang ditunjukkan pendahulu kita. Insya Allah kita akan tegak maju akan maju sebagaimana peran Kabupaten Bekasi di masa lalu, selalu menjadi sentra perjuangan dan hari ini kita akan selalu menjadi sentral perjuangan ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lingkungan di Indonesia," ucap dia.
 

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi bersama Dandim 0509 Kabupaten Bekasi Muhamad Horison Ramadhan melepas langsung ratusan peserta Kirab Budaya dan Kebangsaan dari Klenteng Ngo Kok Ong, Desa Cibarusah Kota, Kecamatan Cibarusah.
 

"Ini start pertama dari jalur selatan, mudah-mudahan semangatnya ini adalah kebangsaan, kebersamaan di dalam memupuk dan menjaga NKRI harga mati," kata Sekda.
 

Dia berharap di usia Kabupaten Bekasi yang yang ke-72 pemerintah daerah bersama jajaran Forkopimda mampu mewujudkan apa yang memang menjadi harapan dan cita-cita dari seluruh masyarakat baik dalam hal pembangunan dan maupun kesejahteraan.
 

"Tentunya dengan semakin usia bertambah ada hal-hal dan perubahan di masyarakat yang bisa dirasakan dan juga tentunya untuk kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri," kata dia.

Baca juga: Diyakini peninggalan wali, Pemkab Bekasi diminta peduli Saung Ranggon

Baca juga: Pahlawan kebersihan Bekasi upacara HUT RI di tengah lautan sampah

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022