Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah unggahan video beredar di Twitter, pada 9 Agustus 2022, menunjukkan cairan pekat berwarna hitam sedang bergerak liar ke atas dan ke samping.

Cairan hitam dalam video itu disebut sebagai graphene atau grafena, menurut unggahan di Twitter.

Grafena diklaim menjadi salah satu zat yang terkandung dalam vaksin COVID-19 dan dapat bereaksi pada gelombang 5G.

Unggahan itu telah disukai oleh 211 orang dan telah dilihat sebanyak 3.726 pengguna lain Twitter, hingga Senin (15/8).

Berikut adalah narasi pada unggahan tersebut:
"Silahkan ambil dosis ke 4 anda sementara dosis ke 5 mereka siapkan untuk th depan.
Graphene + 5G,,,,
Dan lobak dpt memecah graphene karena mengandung peroksidase
.”

Lantas, apa benar terdapat grafena dalam vaksin COVID-19?
 
Penjelasan:
Mengutip Amazine, graphene (grafena) adalah molekul yang terdiri dari atom karbon murni. Atom-atom itu terkait satu sama lain, membentuk pola heksagonal dua dimensi menyerupai sarang lebah.

Graphene merupakan material yang bersifat konduktor listrik (dapat menghantarkan listrik), dengan konduktivitas yang sama dengan konduktivitas tembaga.

Selain itu, graphene juga bersifat sebagai konduktor panas, dengan kemampuan konduksi yang berada di atas material-material lainnya yang telah dikenal, sebagaimana dilansir dari Ikons.

Sementara menurut VOAIndonesia, grafena bisa didayagunakan untuk berbagai tujuan dan kini potensinya dimanfaatkan sebagai kunci efisiensi jaringan telekomunikasi supercepat 5G. 

Namun, menurut laporan Reuters pada 23 Juli 2021, tuduhan soal adanya kandungan graphene dalam vaksin COVID-19 tidak terbukti.

Lembar fakta di situs web Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) juga menerangkan tidak ada vaksin COVID-19 yang tersedia di seluruh dunia, baik yang diproduksi oleh Moderna, Janssen, AstraZeneca, CanSino, Pfizer, Sinovac dan Sputnik V yang mengandung graphene oxide.

Beberapa bantahan tersebut sekaligus menganulir narasi yang tersebar di Twitter, soal adanya grafena dalam vaksin COVID-19 .

Klaim: Vaksin COVID-19 mengandung graphene bereaksi pada jaringan 5G
Rating: Disinformasi 

Cek fakta: Hoaks! Vaksin Pfizer terbaru mengandung potasium klorida bahayakan jantung

Cek fakta: Hoaks! Vaksin COVID-19 sebabkan peningkatan kasus kanker

Cek fakta: Hoaks! Hepatitis akut efek samping vaksin COVID-19

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2022