Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur menyatakan sebanyak 21.417 anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun di kabupaten itu telah disuntik vaksin campak rubela.

Penanggung Jawab Imunisasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur Era Zarnila di Aceh Timur, Senin, mengatakan lebih dari 21 ribu anak tersebut diberi vaksin campak selama program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

"Program BIAN berlangsung dari Mei hingga Agustus 2022. Capaian imunisasi campak di Aceh Timur kini telah 17,4 persen. Angka yang tercatat 21.417 anak. Sementara target 95 persen," kata Era Zarnila menyebutkan.

Era Zarnila mengakui cakupan imunisasi campak rubela di Aceh Timur saat ini masih rendah. Hal tersebut akibat beberapa faktor, di antara kurangnya pemahaman orang tua.

Baca juga: Imunisasi program BIAN di Sulawesi Barat sasar 485.480 anak

Baca juga: Kemenkes: BIAN 2022 kejar imunisasi yang tertinggal saat pandemi


"Banyak masyarakat kurang paham, apa manfaatnya dari vaksin tersebut, sehingga tidak mengizinkan anaknya untuk mendapatkan vaksin tersebut," kata Era Zarnila.

Padahal, kata Era Zarnila, vaksin tersebut penting bagi anak untuk mencegah berbagai penyakit, seperti campak rubela, polio, tetanus, difteri, dan lainnya.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur akan terus menggenjot pencapaian imunisasi secara maksimal dengan memberikan pemahaman kepada orang tua, sehingga capaian imunisasi anak meningkat.

Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Syahrizal Fauzi mengajak kalangan ibu-ibu membawa anaknya mendapatkan imunisasi guna meningkatkan kekebalan tubuh untuk mencegah segala penyakit.

Syahrizal Fauzi mengatakan imunisasi merupakan langkah pencegahan terbaik, selain murah, efektif dan mudah. Vaksin yang digunakan juga sudah sesuai standar keamanan badan kesehatan dunia, WHO.

"Tujuan imunisasi adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menurunkan tingkat kesakitan serta kematian bagi anak yang disebabkan penyakit berbahaya seperti campak rubela, polio, tetanus, difteri, dan lainnya," kata Syahrizal Fauzi.*

Baca juga: Reisa: Imunisasi cegah penyakit berulang penyebab kekerdilan anak

Baca juga: Kemenkes terapkan tiga transformasi kesehatan dalam BIAN 2022

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022