Bandung (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Siti Ch Fadjrijah, menyatakan rasa optimisnya kredit bermasalah (non performing loan/NPL) perbankan akan turun pada tahun ini. "NPL pada tahun ini akan turun cukup besar karena kredit-kredit baru akan diberikan dengan sangat hati-hati," kata Siti di Bandung, Senin. Selain itu, bank-bank yang memiliki NPL besar saat ini terus melakukan restrukturisasi untuk menurunkan kredit bermasalahnya. Pada tahun 2005 NPL gross mencapai 8,3 persen dan NPL nett 4,8 persen. Hingga Januari 2006 NPL gross sedikit meningkat menjadi 8,7 persen dan NPL nett 5,1 persen. Dijelaskannya untuk membantu bank-bank BUMN, seperti Bank Mandiri dan Bank BNI, menurunkan NPLnya, BI dan pemerintah sudah membentuk tim di bawah koordinasi Menko Perekonomian guna mengkaji berbagai hal yang bisa dilakukan. "Yang bisa dilakukan tim itu terkait kewenangan pemerintah mengajukan atau mengubah undang-undang terutama UU no 17/2003 tentang keuangan negara. Jadi ada kemungkinan akan diamandemen," katanya. Dikatakannya DPR juga sudah memikirkan untuk melihat kembali UU no 17 itu terkait upaya menurunkan NPL bank BUMN. NPL Bank Mandiri tahun 2005 tercatat sebesar 26,7 persen atau meningkat sangat tinggi dibanding tahun 2004 7,4 persen. Sedangkan, NPL Bank BNI sampai September 2005 sebesar 14,4 persen. (*)

Copyright © ANTARA 2006