Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyebut kredit yang direstrukturisasi pada 2022 tersisa Rp9 triliun atau telah menurun dari Rp16,9 triliun pada 2021.

“Total restrukturisasi kredit tersebut mencapai 7 persen dari kredit bruto atau menurun dari 14 persen pada 2021,” katanya dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa.

Adapun dari total kredit yang direstrukturisasi, senilai 64 persennya merupakan kredit yang terkait dengan COVID-19 atau turun dari 83 persen pada 2021.

“Restrukturisasi kredit yang terkait dengan pandemi COVID-19 tersebut pada 2022 mencapai 4 persen dari kredit bruto atau menurun dari posisi sebelumnya sebesar 12 persen dari kredit bruto,” katanya.

Adapun pada 2022 Bank OCBC NISP menyalurkan kredit bruto senilai Rp137,6 triliun atau tumbuh 13,9 persen dari penyaluran pada 2022 yang senilai Rp120,8 persen.

Sejak 2022, dengan meredanya penyebaran pandemi COVID-19, Bank OCBC NISP sudah melakukan penulusuran untuk memastikan bisnis pelaku usaha yang memiliki kredit yang direstrukturisasi bisa berkelanjutan.

“Sehingga kami melihat LAR di 2022 menurun menjadi 7,9 persen sedangkan di 2021 LAR kami berada di level 15,4 persen. Kami bersyukur LAR ini masih jauh di bawah industri,” katanya.

Pada saat yang sama, di 2022 Bank OCBC NISP juga bisa menjaga persentase kredit bermasalah bruto (Non Performing Loan/NPL) di level 2,4 persen.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023