Pembagian dividen untuk Tahun Buku 2022 senilai Rp1,3 triliun atau 40 persen dari laba bersih perseroan senilai Rp3,3 triliun.
Jakarta (ANTARA) - Bank OCBC NISP menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan pembagian dividen untuk Tahun Buku 2022 senilai Rp1,3 triliun atau 40 persen dari laba bersih perseroan senilai Rp3,3 triliun.

“Sebesar 40 persen atau Rp1,3 triliun dari laba bersih tahun buku 2022 atau Rp58 per saham ditetapkan sebagai Dividen Tunai,” kata Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam konferensi pers RUPST, di Jakarta, Selasa.

Senilai Rp100 juta ditetapkan sebagai cadangan umum dan sisa laba bersih ditetapkan sebagai laba ditahan.

Dalam RUPST tersebut, pemegang saham juga menyetujui pembelian kembali saham Perseroan (Share Buyback) maksimum 402.000 saham dan pengalihan saham hasil buyback untuk pemberian remunerasi yang bersifat variabel sesuai dengan POJK serta perundang-undangan yang berlaku.

Pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Nicholas Tan sebagai Komisaris Independen untuk masa jabatan efektif setelah mendapat persetujuan OJK sampai ditutupnya RUPST Tahun 2026.

Adapun Bank OCBC NISP membukukan laba bersih senilai Rp3,3 triliun pada 2022 atau tumbuh 32 persen secara tahunan dibandingkan 2021 yang senilai Rp2,5 triliun, didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih senilai 14 persen year on year dan penurunan pada beban cadangan kerugian senilai 25 persen.

Pada saat yang sama, total aset Bank OCBC NISP tumbuh 11 persen secara tahunan pada 2022 menjadi Rp238,5 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) pada akhir 2022 mencapai Rp176 triliun, dimana 55 persen terdiri dari giro dan tabungan, serta 45 persen merupakan deposito.

Sementara itu penyaluran kredit tumbuh 14 persen secara tahunan didukung oleh penyaluran kredit segmen business banking yang tumbuh 13 persen dan retail banking yang tumbuh 16 persen.

Direktur Bank OCBC NISP Hartarti melanjutkan permintaan kredit yang membaik telah mendorong peningkatan Loan to Deposits Ratio (LDR) menjadi 77,2 persen pada akhir 2022, dengan tingkat kredit bermasalah bruto (Non Performing Loan/NPL bruto) berada di level 2,4 persen.

Penyisihan Kerugian Kredit terhadap Kredit Bermasalah Bruto juga berada di posisi yang baik pada level di atas 200 persen, mencerminkan bagaimana Perseroan telah menjalankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola kredit yang disalurkan.

Hartarti mengatakan kinerja positif dan berkelanjutan Bank OCBC NISP tidak terlepas dari dukungan semua pemangku kepentingan yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk dapat menjadi mitra perbankan.

“Selanjutnya, Bank akan senantiasa konsisten menerapkan prinsip kehati-hatian dan berpedoman pada kegiatan perbankan yang bertanggung jawab serta berinovasi agar layanan keuangan dapat terjangkau di mana saja dan kapan saja,” katanya pula.
Baca juga: Bank OCBC NISP serahkan bukti ke Bareskrim
Baca juga: Bank OCBC NISP bukukan laba bersih Rp3,3 triliun pada 2022


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023